Nadzoman dibacakan oleh santri kilatan, tanda pengajian segera dimulai, tepat pukul 16.00 WIB, kyai Subhan Makmun duduk di meja dan kursi seraya mengucapkan salam dan membacakan tawasul mengirimkan alfatehah kepada para Nabi, Sahabat Nabi, para tabiin, para pengarang kitab, ulama Indonesia, Para Waliyullah, dan masyayih pondok pesantren assalafiyah Luwungragi Bulakamba Brebes.Â
Begitu setiap harinya selama bada ashar pengajian ini didatangi oleh ribuan jamaah dari berbagai pelosok desa, ada yang berangkat menggunakan sepada motor, sepeda onthel, dan jalan kaki, termasuk menggunakan mobil bak terbuka L300 atau Tossa dengan rombongan. Mereka berangkat secara rutin dan tertib waktunya.Â
Di lokasi pengajian berjejer sepeda motor hampir 400 meter dipenuhi kendaraan, dan ada petugas keamanan yakni banser NU yang siap datang dari awal sebelum pengajian dan setelah pengajian. Mereka siap siaga untuk mengawasi semua kendaraan yang berada di lokasi, tidak ada bayar kendaraan karena pihak pengasuh pondok pesantren sudah menyiapkan dana untuk membantu para relawan banser ini agar para jamaah nyaman saat kendaraanya di parkir.Â
Ada dua penulis yang meliput pengajian kitab ini, sejak awal yakni 2 kompasianer Brebes yakni penulis sendiri dan kompasianer Lukmanul Hakim. Saling melengkapi dalam meliput mutiara hikmah yang sampaikan oleh pembaca kitab, kemudian ditulis satu persatu dan didokumentasikan lewat publikasi di kompasiana.com
Sebuah hobi yang terpendam dan tanpa ada paksaan untuk meliput mutiara hikmah dengan harapan apa yang sudsh diucapkan baik itu mutiara ilmu, ataupun pesan-pesan penting bisa tercatat setiap hari dan orang yang tidak hadir pun bisa membaca tulisan liputan ini sehingga saat dia berangkat kembali tidak ketinggalan akan update pengajian.Â
Saat pukul 17.10 wib kyai mengucapkan doa dan salam sebagai tanda akhir pengajian. Semua jamaah langsung mendatangi kendaraan masing-masing dan pulang ke rumah masing-masing, ada juga yang bersalaman dulu, walaupun pulang sedikit terlambat, hingga sampai dirumah sudah terdengar bunyi sirene atau bedug waktu buka puasa.Â
Hikmah dari bakat atau hobi menulis ini bisa menambah ilmu dan saat pulang pun sudah terdengar bedug waktu magrib, mendahulukan minum untuk berbuka puasa, dan dilanjutkan sholat berjamaah dan pulang baru makan dengan gizi seimbang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H