Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Sungai Jangan Jadi Tempat Buang Sampah

27 Juli 2018   10:30 Diperbarui: 27 Juli 2018   10:53 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sungai sekarang tidaklah seindah yang dulu, banyak ikan tawar dan belut, sekarang sungai ataupun kali di daerah pesisir utara jawa sudah mulai nyaman bagi ikan tawar, air tawar yang mengalir sudah membawa residu pestisida yang berbahaya dan sudah larut bersama air lalu mengalir dari hulu ke hilir.

Sungai pu  semakin banyak material lumpur, terlihat saat hujan, airnya keruh dan tak layak lagi jika air sungai untuk konsumsi minuman ataupun mandi sehari-hari. Namun kenyataannya, masih ada lho warga yang memanfaatkan sungai untuk aktivitas sehari-hari baik untuk mandiri maupun bersih-bersih pakaian. 

Coba lihat di sepanjang sungai sayung hingga arah jalan demak-kudus, sebelah utara jalan utama, kalau pagi dan sore hari, warganya masih memanfaatkan sungai untuk kebutuhan rumah tangga, sungai ini menjadi andalan bagi warga, seiring debit sumur dan ketersediaan air bersih yang kurang. 

Begitu pula di daerah Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes disaat kemarau sungai menjadi sumber andalan para petani dan juga ibu rumah tangga, pasalnya tanpa air sungai tersebut semua tanaman bawangnya akan mati, dan rugi bisa terjadi kapanpun. 

Begitu pula saat mau mandi, jika tidak dapat air sumur mereka harus mengambil air di daerah tetangga, karena sungai yang ada sudah kering dan tak ada stok air yang bisa untuk diambil lalu di taruh di timba agar kotoran mengendap di bawah. 

Semua warga sangat merasakan akan manfaat sungai baik untuk kebutuhan pertanian maupun kebutuhan lainnya. Warga akan merasakan betul saat musim kemarau dimana stok air mulai menipis, lahan sumur sudah tak tampak airnya, mereka hanya berdoa semoga ada bantuan air bersih dan juga harus beli air pam, bagi yang tidak mampu ya harus pasrah untuk tidak mandi dalam beberapa hari, bagaimana jika mereka mau BAB, bayangkan sahabat bagaimana perasaan anda jika daerahnya mengalami hal yang sama. 

Sampah Plastik/Doc Ari
Sampah Plastik/Doc Ari
Saat musim hujan, air melimpah bahkan terkadang banjir pun sering terjadi, air bisa menggenangi lahan pertanian dan juga rumah warga, saat bantaran sungai sudah tidak sekuat dan sekokoh yang diharapkan maka bencana banjir bisa terjadi kapanpun. 

Sepertinya pemkab dan pemkot harus mulai berbenah untuk penataan sungai dan peduli dengan keberadaan sungai yang dimiliki, bila ada sumbatan saja di sungai yersebut maka akan bisa bermasalah, apalagi jika masih ada warga yang seenaknya buang sampah sembarangan saat hujan tiba, maka berapa ratus dum mobil angkutan sampah harus membuang sampah sungai tersebut. 

Ratusan juta hilang gara-gara budaya buang sampah sembarangan. Uang negara habis karena ulah kita sendiri. Coba jika warganya tertib dan mau memanfaatkan sampah organik dan non organik maka akan terrasa muantap dan mendapatkan nilai tambah bagi penghasilan keluarga. 

Momentum penting hari ini adalah banyak sungai dan kali yang perlu di perbaiki dari hulu dan hilir, jangan ulangi kesalahan yang sama disaat musim hujan tiba. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun