Nikmat sehat dan sempurnanya anggota masuk golongan nikmat jasmani. Sehat itu pemberian dari Allah. Sedangkan nikmat kasbi, adalah pemberian Allah yang diupayakan berupa membersihkan jiwa lewat karakter yang baik, berpakaian yang baik, magang kades lalu jadi, nyalon caleg lalu jadi karena usaha, membuat banner atau tim sukses itu masuk golongan nikmat kasbi.Â
Dagangan laris itu masuk nikmat kasbi, harus berusaha, jika ingin jadi Bupati harus di upayakan, kecuali dengan kenabian dan kewalian, karena sifat kenabian itu tanpa diinginkan, namun jika ingin sifat maliyah berarti nikmat kasbi.Â
Sedangkan nikmat ukrowiyah itu Allah SWT mengampuni dosa-dosa dan merindhou dan memasuka  pintu diatas ketinggian malaikat.Â
Nikmat berbuat baik itu dari Allah SWT, ini artinya segala pujian yang baik itu pemberian Allah SWT, seperti Allah Memberikan air di dalam tanah, Manudia diberikan Akal, lalu bisa ngebor lewat sumur bor, dengan ilmunya air tersebut bisa keluar air dan dimanfaatkan untuk kebutuhan tanaman disawah atau untuk kebutuhan minum sehari-hari.Â
Ucapan Alhamdulillah, itu bagian dari nikmat, termasuk menggunakan pakaian yang bagus dan mandi sebelum sholat termasuk memakai wangi-wangian itu bagian dari memuji kepada Allah, dirinya sudah mensyukuri atas nikmat yang diberikan Allah, sujud kepada Allah SWT saja tidak cukup tapi harus ikhtiar untuk melakukan.Â
Ketika kita diberikan nikmat banyak, maka sisihkan nikmat itu lewat jariyah, itu tibdakan memuji kepada Allah, dan Allah sendiri akan menaikkan kenikmatan kepada mereka yang loman atau dermawan, jangan jadi orang medit atau pelit, berikan kerusakan kepada orang yang bakhil, biasanya seseorang yang bakhil ini saat meninggalnya diberikan cobaan, bisa kemungkinan sakit.Â
Bila mereka yang tidak peduli dengan lingkungan atau kampungnya, biasanya anaknya sulit diatur, sering kemalingan dan sering diberikan musibah. Mestinya bila diberikan kekayaan yang lebih maka harus memberikan lebih dalam memberikan shodaqoh atau jariyah kepada mereka yang membutuhkan.Â
Allah Dzatil Wujud, artinya Allah menunjukkan asma (Dzat), sifat belum tentu dzat, tapi jika dzat mesti bisa ditempelkan, misalnya Allah menciptakan dunia ini, ini adalah ciptaan Allah, berarti ada yang membuatnya, arrahman itu sifat Allah, artinya welas asih atau  kasih sayang kepada orang mukmin. Lafadz Arrahman menunjukkan sifat bukan dzat, sedangkan dzatnya adalah Allah SWT, kita mengenal Allah melalui sifatnya.Â
Kalau ada orang mengaku ketemu gusti Allah itu jelas tidak bisa. Mereka hanya bisa mengenal sifatnya, khoyali atau imajinasi, Allah tidak bisa dilihat dengan mata, di dengar dengan telinga, kalau saat meninggal kok bisa melihat atau mengaku Allah SWT maka itu adalah setan yang mengaku-aku Allah.Â
Apa yang dilakukan oleh umatnya di dunia dan istiqomah dengan yang diucapkan dan dilakukan maka saat meninggal akan muncul atau nampak. Bila kita punya sifat mencela atau mengolok-olok, maka disaat jelang akhir hayatnya akan mengolok-olok. Makanya berbahagialah bagi mereka yang melakukan kebaikan kepada sesama maka maliyah yang di tasyarufkan akan bisa memudahkan ketika ajal diambil.Â