Terik matahari di siang hari, tidak menyulutkan warga Dusun Kertasari Desa Luwungragi Kecamatan Bulakamba, melihat di depan rumahnya ada kesenian burok yang diiringi dengan musik dan crew yang berjumlah lebih dari 15 orang.Â
Mereka di sewa sehari penuh dengan berkeliling dusun, ini dilakukan agar anak yang sunat nanti naik punggungnya burok lalu diarak keliling RT dan RW, warga desa akan tahu jika ada tetangganya di lingkungannya ada hajatan, kesenian ini bisa mempunyai misi yakni, mengingatkan kepada warga tetangganya untuk hadir di rumah yang punya hajatan, kedua sebagai tanda kegembiraan, dimana si buah hatinya sudah dikhitan.Â
Bagi anak-anak yang lain juga merasa termotivasi bila teman bermainnya sudah dikhitan lalu naik burok sambil keliling kampungnya, anak ini jadi berani dan teman bermainnya pun yang belum sunat akhirnya berkomunikasi dengan orangtuanya agar nanti saat sunat atau di khitan hiburannya adalah burok saja.Â
Kesenian " burok " adalah nama kesenian daerah yang berasal dari wilayah cirebon. Burok merupakan topeng cantik bermahkota yang dimainkan oleh 2 orang,yang satu berperan sebagai tubuh bagian depan dan yang lain menjadi tubuh bagian belakang.Â
Sekilas terlihat seperti kuda yang berkepala cantik dan bersayap. Kesenian ini biasanya dimainkan pada acara hajatan sunatan ( khitanan) masyarakat sekitar cirebon.Â
Sebagin orang juga ada yang menambahkannya dengan kesenian barongsai dan musik tradisional angklung. Karena pertunjukan ini  biasa diadakan saat ada yang hajatan saja,oleh karena itu kesenian ini menjadi tontonan yang sangat ditunggu2 oleh masyarakat di daerah tersebut.Â
Tapi kadang juga kesenian ini di pakai dalam acara2 tertentu seperti acara pesta laut, acara pesta panen atau acara yang berkaitan dengan kesenian daerah. Memang saat ini kesenian burok  bisa menjadi lahan bisnis yang menjanjikan.Â
Karena pertunjukan ini sepenuhnya menggunakan tenaga manusia dan melibatkan orang banyak, wajar saja kalau harga sewa burok ini selangit,satu kali pertunjukan bisa melibatkan kurang lebih 30 sampai 40 orang tergantung banyak atau tidaknya karakter yang dimainkan.Â
Tapi  walau bagitu tetap sebanding dengan atraksi para pemainnya. Perlahan lahan kesenian burok sudah mulai dikenal didaerah lain maka dari itu sekarang burok bisa disewa oleh siapa saja dan di mana saja.
Lagu-lagupun berubah tidak lagi lagu Asroqol tetapi lagu-lagu tarling, dangdutan, Jaipongan, seperti Limang Taun, Sego Jamblang, Jam Siji Bengi, Sandal Barepan, Garet Bumi, Sepayung Loroan, Kacang Asin, Tilil Kombinasi, bahkan lagu-lagu yang sedang popular, misalnya Pemuda Idaman, Melati, Mimpi Buruk, Goyang Dombret dll.Â