Celengan Semar dan budaya menabung yang masih eksis sengaja penulis angkat, walaupun dunia keuangan perbankan menjamur, namun di beberapa daerah dalam mendidik anaknya masih memakai celengan yang terbuat dari tanah liat dan digunakan untuk menabung, walaupun setiap hari cara menabungnya menggunakan uang recehan lima ratus atau seribu rupiah, kadang-kadang uang recehan seratus rupiah pun do masukan.Â
Kerajinan celengan ini berasal dari mayong jepara, tepatnya di selatannya pasar mayong, tidak jauh dengan kelahitan RA Kartini tentunya. Pelatihan gemar menabung bagi anak harus dilatih melalui media sarana yang tepat, yakni celengan.Â
Tren sekarang ada beberapa celengan yang terbuat dari bahan plastik dan dikasih warna warni, namun jika dari tanah liat, bisa beraneka jenis pilihan binatang atau kadang jenis boneka yang disukai.Â
Harga sangat variatif dari mulai Rp 15 ribu hingga Rp 35 ribu tergantung besarnya celengan yang dipilih. Anda juga bisa pesan sendiri dengan pedagang celengan atau bisa datang ke pengrajin celengan atau geranah ini, permintaan apapun bisa disulapnya.Â
Melatih menabung ya diawali dengan membelikan celengan, anak juga bisa dilatih untuk dibelikan celengan untuk dan sosial sehingga kepekaan terhadap lingkungan sekitarnya semakin tinggi, jangan sampai hidup berfoya-foya atau malah konsumtif.Â
Saat penulis masih anak-anak, orangtua sengaja membelikan celengan dan diminta menyisihkan sebagian dananya dan dimasuka ke celengan tersebut, saat nanti dibutuhkan sewaktu-waktu bisa dipecah dan dihitung uang yang ditabungkan di celengan.Â
Saat simbah masih hidup, malahan budaya menabung bukan di celengan seperti digambar tersebut, tapi memotong bambu yang besar lalu dilubangi, sehingga uang yang ada ditabungkan setiap hari agar bambu yang tadinya tidak ada uangnya bisa terisi penuh.Â
Bahkan simbah juga menabung di pring yang tebal dan sangat sudah dibongkar karena bambu yang dibeli untuk celengan sudah didesain sedemikian rupa, sehingha selama setahun baru bisa di gergaji dan dihitung untuk keperluan sekolah.Â
Sepertinya dunia menabung di celengan sudah mulai sedikit punah, anak dilayih sama orangtuanya untuk menabung di sekolah dan uangnya dititipkan di guru kelasnya dan bisa diambil sewaktu-waktu , biasanya untuk jaga-jaga bila ada ouran sekolah yang mendadak, contohnya kunjungan wisata ke obyek wisata, atau juga bayar buku sekolah dan kenang-kenangan di sekolah.Â
Jika anak semakin besar misalnya di SMP atau MTs hingga tingkat sekolah menengah maka dilatih menabung melalui rekening pelajar dan biasanya sekolah telah bekerjasama dengan pihak bank agar semua anak sekolah menabung di bank yang ditunjuk.Â