Pasar dadakan di ramadhan selalu menjadi primadona bagi sejumlah warga di nusantara ini. Berbagai produk sengaja di pasarkan di tempat yang strategis, baik itu jualan pakaian, jualan buah bahkan ada yang jualan aneka seragam baju muslim, bahan pakaian jadi anak maupun yang lainnya.Â
Pasar dadakan itu inisiatif pedagang itu sendiri, bukan karena ada woro-woro dari program pemerintah. Masyarakat sekarang ini sudah kreatif dan ide bisnisnya sangat cepat dalam memanfaatkan moment yang ada. Misalnya disetiap perempatan jakan yang ramai dan itu jalan provinsi atau jakan kabupaten maka dipastikan ada pasar dadakan.Â
Pasar dadakan yang lain, Â adalah saat ramadhan biasanya rame karena menyiapkan menu buka puasa. Mereka menyiapkan dagangan untuk aneka masakan saji, ada juga yang jualan kolek atau jualan es buah. Hanya jualan saat di bulan puasa, modal 2 juta sudah cukup untuk membuka usaha jenis ini. Mereka hanya membeli bahan baku lalu diasak dan dijual mendadak saat sore hari.Â
Bahkan ada juga yang sengaja buat gerobag yang isinya masakan dan dikasih lampu untuk menjaring warga agar mudah untuk beli dan tersedia lengkap menu yang ada.Â
Bahkan tren sekarang pasar dadakan menjadi stigma bagi warga bahwa mesti laku kalau jualan apapun saat bulan puasa. Tinggal buka di emperan jalan saja, hanya 3 jam sudah habis. Lumayan jika laku cepat sehingga masakan yang tersedia tidaj dibawa ke rumah kembali, besok pagi beli bahan lagi lalu dimasak dan disiapkan secara rutin pada paginya.Â
Bagi para remaja adanya pasar dadakan ini sebagai cuci mata, karena tiap menit berseliweran remaja putra dan putri, tentunya bagi mereka yang masih jiwa muda ini menjadi tempat yang lumayan mengasikan.Â
Sebagai contoh yang ada adalah pasar dadakan di jalan MT Haryono Saditan Brebes Jawa Tengah, jalan ini begitu padat denahan para pedagang yang menjajakan masakan dan juga ada banyak pedagang yang bermunculan, mobil dan motor hampir adat merayap sehingga harus hati-hati ketika sudah masuk waktu sore hingga menjelang buka puasa.Â
Ada 3 pasar modern yang berada di jalur ini, belum lagi ada banyak pedagang kaki lima maklum di sekitar tempat ini ada pondook pesantren putra dan putri yang cukup megah dan pastinya akan membeli aneka dagangan yang dipilih dan disini tersedia semua, bahkan dari beberapa warga kamuny diluar saditan pun sengaja datang untuk ngabuburit dan membeli barang tang ada di sini.Â
Pasar dadakan yang ada juga terlihat kelurahan pasarbatang, dulu daerah ini relatif sepi, namun dalam dua tahun ini sudah sangat ramai dan tumbuh subur riko dan juga pasar dadakan apalagi saat bulan ramadhan maka hitungan per meter saja sudah ada pedagang yang jualan.Â
Pasar dadakan yang lain adalah di pasar pagi tegal, selama bulan puasa sangat ramai, apalagi jika sudah masuk hari minggu dan rabu maka jalan menuju pasar ini relatif padat merayap dan para pengunjung pun hampir ribuan yang datang untuk mencari bahan persiapan lebaran baik itu sarung atau pakaian atau batik.Â
Sorenya orang akan datang ke alun-alun tegal karena menjadi pusat keramaian disaat sore hingga malam hari. Semua pedaagang jualan di bahu jalan dan tidak ada koaong lokasi jualannya, semua padat dan terlihat ramai, bahkan mereka sengaja mencari produk yang dipilih sekalian bawa anak dan keluarganya dengan mobil atau ada juga yang naik motor.Â