Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mendampingi Anak Tadarus Alquran

22 Mei 2018   20:34 Diperbarui: 22 Mei 2018   20:47 916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tadarus Alquran/Doc Pribadi

Terasa belum lengkap jika di ramadhan ke 6 belum bercerita tentang keikutsertaan anak dalam kegiatan tadarus alquran di masjid setiabudi. Walaupun masih SD kelas 5, tapi keberanian untuk membaca alquran ternyata ada perubahan yang cukup meningkat, dibandingkan dengan puasa tahun yang lalu. 

Jika puasa tahun yang lalu, anak hanya berani baca alquran 1 lembar saja, di puasa ramadhan tahun ini bisa sampai 3 lembar, ini artinya rasa berani pegang mix, makrojul huruf dan tajwidnya mengalami perkembangan yang lumayan bagus. 

Walaupun ikut tadarus tidak dengan usia seumurnya, namun anakku berani membaca di komunitas baca alquran di kelompok bapak-bapak yang dilaksanakan tiap bada teraweh. 

Walaupun baca alqurannya cukup 30 menit, namun sambutan dari jamaah tadarus, mengapreasiasi akan semangat de fahmi yang berani tampil dan mampu baca alquran, bahkan seumurnya dilingkungannya belum ada yang mau mengikutinya, mungkin karena malu atau minder jika baca alquran khawatir salah dan alasan lainya. 

De Fahmi ini belajar sejak membaca jilid di Tempat Pendidikan Alquran As'Saadah Kauman Brebes, bekal tepaan para ustadzah akhirnya de fahmi ini melewati proses jilid 1,2,3,4 ghorib, hingga khatam juzama dan dilanjutkan dengan alquran.

Masuk di TPA ini sejak TK Kecil, jika dihitung proses pembelajaran membutuhkan waktu 6 tahun. Sebuah waktu yang lumayan dilaluinya, sehingga hasilnya bisa dinikmati diusia mudanya walaupun tidak khafidz quran tapi minimal dalam tartil bacaan alquran tidak mengecewakan. 

Sekarang adiknya, mulai mengikuti jejaknya kakanya, masih belajar jilid 4, dan tahun depan masuk SD, mudah-mudahan di kelas 5 sudah bisa baca alquran dengan baik dan tartil dan sesuai dengan makrojul huruf dengan bacaan tajwid ala pondok pesantren kempek cirebon jawa barat. 

Mendampingi anak tadarus alquran, pertama abahnya harus menyimaknya, barangkali nanti terjadi bacaan yang keliru, kedua, melihat kemajuan akan prestasi anak saat memegang mix, ketiga melihat bagaimana anak ini tidak takut dengan sekelilingnya orangtua, keempat melatih anak tidak minder jika berada di majlis taklim yang banyak orangnya. 

Orangtua hanya berdoa semoga semangat dan perjuangan dalam belajar dan baca alquran selalu istiqomah dan semakin berkembang ilmu alqurannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun