Menjadi lansia mesti akan kita jalani karena ini bagian dari siklus hidup. Mereka yang diberikan umur panjang maka akan menempuh status menjadi lansia. Menjadi lansia jelas menuai persoalan bila tidak disiapkan dalam waktu mudanya, apalagi jika punya keturunan, namun anaknya tidak merawat orangtuanya yang sudah lansia, maka nasib orangtuanya menjadi persoalan, padahal tugas anak yang baik dan sholeh sholehah harusnya berbakti kepada kedua orangtuanya saat hidupnya hingga mengembuskan nafasnya, bahkan saat berada di alam kubur pun anak tetap harus mendoakan setiap hari agar doanya bermanfaat bagi kedua orangtuanya.Â
Sahabat kompasiana, ternyata setiap 29 mei ada peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) Tahun 2018. HLUN mengangkat tema Lansia Sejahtera, Masyarakat Bahagia; dengan Sub Tema Bidang Kesehatan: Lansia Sehat Mandiri diwujudkan dari Keluarga Sehat.Â
Melalui tema ini diharapkan semua Kabupaten/Kota harus  bangkit kembali pesan-pesan kesehatan bahwa sehat itu dimulai dari keluarga; sehat harus dijaga dengan menerapkan perilaku hidup sehat; dan berpartisipasi aktif dalam jaminan kesehatan nasional.Â
Lewat pesan tersebut nantinya, akan terbangun keluarga yang sadar akan kesehatan dan terwujud Lansia yang sehat, mandiri dan produktif.
Menurut data Susenas tahun 2016, jumlah Lansia di Indonesia mencapai 22,4 juta jiwa atau 8,69% dari jumlah penduduk. Sementara menurut proyeksi BPS tahun 2015, pada tahun 2018 jumlah Lansia diperkirakan mencapai 9,3% atau 24,7 juta jiwa.Â
Dengan jumlah Lansia yang semakin besar, menjadi tantangan bagi kita semua agar dapat mempersiapkan Lansia yang sehat dan mandiri sehingga nantinya tidak menjadi beban bagi masyarakat maupun negara, dan justru menjadi asset sumber daya manusia yang potensial.
Sementara itu, pada kelompok Lansia, Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, menunjukkan penyakit terbanyak pada Lansia adalah hipertensi (57,6%), selebihnya adalah arthritis, stroke dan beberapa penyakit lain.Â
Penanganan penyakit pada Lansia umumnya merupakan penyakit degeneratif, kronis, dan multidiagnosis. Dengan demikian, penanganannya membutuhkan waktu dan biaya tinggi, yang akan menjadi beban bagi masyarakat dan pemerintah termasuk bagi Program Jaminan Kesehatan Nasional. Oleh karena itu, pemeliharaan kesehatan Lansia hendaknya lebih mengutamakan promotif dan preventif dengan dukungan pelayanan kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas di fasilitas-fasilitas kesehatan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H