Salah satu daya ungkit ekonomi lokal yang tidak diragukan lagi hasilnya adalah hidupkan pasar desa, pasar ibukota Kecamatan, Pasar Induk dan Pasar hewan atau pasar rakyat yang lainnya. Lewat pasar ternyata bisa mengurangi kesenjangan ekonomi dan juga mempercepat pengentasan kemiskinan.Â
Saat petani panen hasil buminya, mereka bisa bawa langsung ke pasar atau jual ke pedagang pasar di rumahnya, atau bisa saja jual ke pemasok barang hasil bumi yang biasanya ada ditiap desa.Â
Rantai ekonomi benar-benar hidup, semua merasakan keuntungan dari adanya pasar. Bertemunya penjual dan pembeli disatu tempat untuk membeli produk yang dipilihnya, setelah pulang ada yang membawa barang yang telah dibeli lalu dijual kembali di rumahnya, dijual lagi dengan cara keliling atau ada yang sengaja dikonsumsi atau dimasak untuk dijual berupa masakan siap saji.Â
Pasar desa bisa membangkitkan daya beli ekonomi warganya, alasannya muncul banyak pedagang kecil, jasa layanan parkir, jasa toilet, ruko sewa, tukang becak, ojeg, juru angkut barang, mobil angkutan, dan efek lainnya yang bisa menjadi magnet ekonomi dalam rangka memperbaiki ekonomi masyarakat setempat.Â
Mobil sales pun datang saling bergantian, belum lagi para pengamen dan pedagang asongan atau pedagang kaki lima, semua menikmati dampak ekonomi adanya pasar yang beroperasi puluhan tahun ini.Â
Kemacetan hal lumrah, dan mesti disadari oleh semua warga, termasuk oleh pemakai jalan yang melintasinya. Keuntungan yang didapat dari pemerintah dengan adanya pasar adalah retribusi pendapatan asli daerah. Pemkab atau pemkot bisa menarik karcis ke pedagang, uang retribusi ini di setorkan ke kasda. Sehingga bisa digunakan untuk membangun daerah.Â
Fenomena pasar malam pun bisa punya daya ungkit bagi desanya. Termasuk bagi warganya yang ingin berdagang, setiap ada pasar maka akan muncul transaksi ekonomi masyarakat, sehingga mereka mendapatkan income dalam rangka meningkatkan derajat ekonomi warganya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H