Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Puasa Ramadan, Semua Ponpes Buka Kilatan Kitab Kuning

6 Mei 2018   13:59 Diperbarui: 6 Mei 2018   14:37 1556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kilatan Kitab Kuning/Doc Ponpes Assalafiyah

Rutinitas pengajian kilatan kitab kuning pada bulan ramadhan selalu diadakan oleh semua pondok pesantren, baik itu pondok pesantren salaf maupun semi modern dan modern. Qori kitab berasal dari para ustad atau ustadzah yang mumpuni dan tentunya mahir membaca kitab kuning. 

Santri kilatan berasal dari para santri baik putra maupun putri pondok pesantren, ada juga yang sengaja mendaftar ke pondok pesantren yang sudah ternama dan kitab yang dibacakan adalah kitab yang besar atau sekedar tabarukan dengan kyai pengasuh yang dipilihnya. 

Mereka datang sejak awal puasa hingga hataman kitab kuning. Biasanya khataman kilatan kitab pada tujuh hari sebelum lebaran. Karena jika dekat dengan lebatan, khawatir nanti arus perjalanan santri ke kampung halamannya terganggu. 

Contoh saja di Ponpes Ploso Mojo Kediri, Ponpes Lirboyo Kediri, Ponpes Pacul Gowang Jombang, Ponpes Al Anwar Sarang Ponpes Krapyak Yogyakarta, Ponpes Batokan Kediri, Ponpes Babakan Ciwaringin, Ponpes Khas Kempek, dan Ponpes Assalafiyah Brebes dan ragam ponpes salaf yang lainnya yang menyelenggarakan  kilatan kitab. 

Tak terasa bagi para santri yang mengikuti pengajian kilatan kitab, karena tutorialnya dalam bentuk qori membaca dan santri menulis makna atau arti yang diucapkan qorinya. 

Kecepatan masing-masing qori ini tergantung pada tingkat keilmuan qorinya selama belajar di pondok pesantren terdahulu, kalau sering mutholaah kitab, maka banyak referensi baru yang bisa catat dan diambil oleh santri sebagai oleh-oleh ilmu yang nantinya bisa dijadikan pedoman bila mengamalkan ilmunya di masyarakat. 

Biasanya kilatan ini setelah bada subuh hingga fajar. Kemudian istirahat sejenak, jam sembilan pagi hingga sebelum duhur ngaji lagi, lalu diteruskan lagi bada duhur hingga menjelang ashar. 

Setelah ashar hingga ashar biasanya untuk istirahat masak-masak atau ada yang beli diwarung sedikit ponpes. Lalu buka puasa saat adzan magrib dan persiapan untuk sholat isya dan teraweh witir. Setelah selesai sholat teraweh dilanjutkan dengan pengajian kilatan hingga jam 23.00 WIB. 

Mereka bisa beristirahat dan saat jam 03.00 melaksanaka  saur serta sholat malam. Begitu seterusnya dari awal puasa hingga tanggal 23 hari pelaksanaan kilatan kitab. 

Bagi anda yang ingin mengaji kitab di Ponpes Assalafiyah Luwungragi Brebes Jawa Tengah selama bulan ramadhan, berikut ini ada informasi yang bisa anda lihat sendiri pada gambar diatas, silahkan sesuaikan dengan pilihan anda untuk ikut pengajian kilatan dan bila belum punya kitabnya silahkan beli di toko kitab. 

Manfaatkan bagi para santri yang pulang ke kampungnya untuk ngaji kilatan di kota kelahiran anda, daripada waktu puasa anda tidak dimanfaatkan untuk hal-hal.yang positif, belajar saat muda lebih bermanfaat apalagi ilmu yang diajarkan adalah ilmu warisan nabi yang harus diterima oleh para generasi mudanya agar ilmunya tetap berkembang dan bermanfaat untuk menyinari umat di dunia ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun