Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Katib Aam PBNU: Indonesia Itu Negeri Paling Damai

28 April 2018   00:07 Diperbarui: 28 April 2018   05:42 1228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kali ini penulis mecatat beberapa mutiara hikmah yang  dikemukakan Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf, di Ponpes Assalafiyah Luwungragi Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes pada acara Akhirussanah Alfiyah ibnu Malik. 

Warga Indonesia dibuat gegeran, tapi mereka cepet selesai untuk berdamai, tidak ada permusuhan yang berkepanjangan, pasti ada solusinya,  warganya mau islah, beda dengan negara di dunia. Makanya Indonesia akan menjadi pemimpin dunia terutama yang berbasis islam. 

Apa sih kelebihannya kenapa umat Indonesia itu bangsa yang damai, dijawab karena para ulama punya tradisi yang tidak di dunia ada yaitu tradisi riayatul ummah (khidmah pada umat). Contohnya seorang kyai kadang diminta sambatan di acara serah terima penganten, saat warga lingkungannya ada sakit minta di doakan, saat ada kerabat atau saudara di kampung atau dimanapun, minta ziyadah doa dan ragam lainnya. 

Makanya wajar para kyai Indonesia tidak banyak yang mengarang kitab kuning dengan tebal, sebab kyai Indonesia tidak kober karena banyaknya tamu yang selalu datang silih berganti baik karena permintaan hajatan, ataupun permintaan mengisi pengajian setiap hari diberbagai daerah, apalagi kalau sudah bulan maulid atau saat selesai idhul fitri, tanggalan dirumahnya penuh dengan jadwal agenda untuk melakukan dakwahnya. 

Seperti halnya, Anda memberikan amanat kepada Kyai agar putra putrinya diberikan ilmu saat menjadi santrinya, merek percaya penuh jika belajar di lingkungan pondok pesantrennya terawat dan bisa merubah budi pekerti santrinya,  makanya bagi orangtua yang menyerahkan putra putrinya ke ponpes karena kyainya memang ngopeni dan memberikan rasa kasih sayangnya. 

Coba kita lihat di Negara Syiria, masih gegeran negaranya, sehingga menimbukkan perpecahan da  banyak warganya yang berguguran, malahan ulamanya di bunuh sekalian, jauh beda dengan ulama Indonesia. Kenapa demikian karena tidak ada perasaan patuh kepada nasehat ulama. 

Ributnya di media sosial, gerakan hoak atau berita palsu dan sejenisnya hanya ada di dunia maya saja, sejatine masyarakat ini masih adem ayem karena masih banyak yang belum punya handphone berbasis android. 

Kita harus husnudzon jika jadi orangtua, anaknya harus dilatih berbudi pekerti hang baik, yakni tidak mengelek-elekan atau membuat buruk orang lain. Mereka harus punya sikap berperasangka baik, jangan hidup selalu suka berperasangka buruk. 

Dunia itu menyaksikan, bahwa Indonesia diakui sebagai contoh model yang masyarakatnya benar-benar sopan santun dan wajar kalau Putra Mahkota Arab Saudi pun mengatakan bahwa negara yang mayoritas penduduknya Islam, maka contoh Indonesia layak dijadikan negara panutan untuk  model zaman ini. Namun pesan KH Maemun Zubair Rembang, sebagai warga muslim mayoritas di Indoneisa, maka kita tidak usah promosi atas kehabatan umatnya kepada dunia. Kita harus bisa memberikan contoh atau suri tauladan  yakni Bhineka Tunggal Ika. 

Kita diminta untuk merawat riayatul umah, karena keberadaan ulama sangat penting, makanya santri sebagai penerus ilmu harus semangat belajar dan anda inilah penerus ilmunya  para nabi dan memiliki tanggungjawab yang lebih besar untuk mengharumkan nama Indonesia sekaligus corong dunia bahwa negaranya tetap berperilaku sopan santun dan selalu menghargai orang lain. 

Bagi yang ingin lihat pengajiannya klik di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun