Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Anggap Remeh Lampu Sein, Banyak Manfaatnya

22 April 2018   09:00 Diperbarui: 22 April 2018   09:42 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyelip Kendaraan/Doc Kemenhub RI

Bagi anda yang lagi belajar mengemudi, atau jadi supir mobil, pengendara motor, maka ada hal yang sepele tapi kaya manfaat, yakni menyalaka  lampu isyarat dikenal dengan lampu sein, lampu ini sebagai pemberitahu kalau anda mau menyelip, agar pengemudi lain dia tidak terkejut saat disalip. 

Pesan twitter kemenhub RI kepada semua pembaca kompasiana " #KawulaModa, mendahului atau menyalip kendaraan lain saat berkendara lazim dilakukan oleh pengemudi di jalan raya. diperhatikan. Jangan lupa pula untuk menyalakan lampu isyarat (sein), untuk "memberitahu" pengemudi lain agar dia tidak terkejut saat disalip ya. " 

Hal penting lainnya, menyaliplah dari sebelah kanan. Namun, apabila kendaraan yang akan dilewati atau disalip telah memberi isyarat akan mengambil lajur kanan terlebih dahulu, tahan diri anda untuk tidak menyalipnya. 

Bagaimana perilaku pengguna Jalan 

Realita yang ada, terkadang sepeda motor dalam menyelip lebih dominan menyalakan klakson, berbeda dengan pengendara mobil pribadi atau mobil besar, lebih parah lagi jika supir bus, asal ada kesempatan menyelip, main klakson terus langsung menyelip, terkadang supir bus karena klakson bunyinya cukup keras, ada pengendara motor pun langsung diklakson dekat sepeda motor, kasihan mereka yang sakit jantung terus diklakson cukup keras. 

Ada juga mereka pengendara sepeda motor saat mau belok ke kanan, harusnya riting sepeda motornya kanan, eh ini riting kiri, tentu saja pengendara dibelakangnya ikut kaget dan terjadilah tabrakan antara pengendara yang salah riting dengan motor atau mobil di belakangnya. 

Banyak pengguna kendaraan yang tidak memahami rambu lalu lintas, tapi mereka punya SIM A dan C, perkara saat membuatnya tidak ujian atau lewat jalur calo atau orang yang dikenal di dalam satlantas itu hak mereka. Semua ada aturan, tapi mereka ingin jalur cepat dan tidak mau bertele-tele, asalkan lulus dan dapat SIM sesuai pilihan itu banyak dijumpai. 

Bagi anak sekolah yang tidak mempunyai SIM terkadang mencari jalur tikus dan anehnya kalau mengendarai sepeda motor jarang yang halus atau hati-hati, main srobot dan tidak mau riting kanan atau kiri, belum lagi saat mengendarai penumpang lebih dari dua. 

Rasa bangga baginya jika naik motor buntut, di modifikasi, klakson cukup keras dan tanpa spion kiri atau kanan, terkadang pelek pun di rubah dari pelek standar ke pelek yang lebih kecil dan kelihatan trendy. 

Keselamatan mengendarai sepeda motor, sepertinya tidak dipatuhi, jika ada operasi zebra atau operasi lalin yang lain, mereka cederung memutar balik sepeda motor dengan melawan arus, jika dikejar sama polisi lalu lintas, mereka berani kejar-kejaran, persoalan nanti ketilang itu persoalan lain. Toh nanti orangtua yang akan membayarnya tagihan tilangnya, dan parahnya lagi kalau ongkos SPP sekolah sebagai ganti ongko tilang. 

Lampu sein sangat penting bila situasinya hujan, mendung, mau menyelip kendaraan baik di pagi hari, siang hari, sangat bermanfaat lebih jika malam hari. Klakson tidaklah dipakai, dominan lampu sein saat menyelip di malam hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun