Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Resiko Nikah Muda, Janin Berpotensi Saat Lahir BBLR, Preeklamsia, dan Prematur

6 Maret 2018   12:31 Diperbarui: 6 Maret 2018   15:22 1138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesan simbah, " Ojo Nikah Muda yo , kasihan sama anakmu saat melahirkan , terus jare bu bidan yen nikah muda nanti beresiko tinggi," begitu pesan singkat simbah putri maryam kepada cucunya yang baru saja menginjak 17 tahun saat berada dirumahnya. 

Sebuah pesan singkat yang cukup jelas, dan penuh makna tentunya, simbahnya ini berharap, agar tidak muncul kematian Ibu hamil melahirkan tinggi, apalagi jika nanti punya cucu kemudian keturunanya bermasalah. Harapan simbah agar nanti cucunya ini memiliki keturunan yang normal, sehat, ceria. 

Di masyarakat kalau nikah muda, biasanya ada dua alasan, pertama hamil diluar nikah, kedua dijodohkan sama orangtuanya, orangtua menganggap daripada nanti anaknya berbuat maksiat terlalu banyak, dan khawatir nanti dapat jodohnya jauh, maka anak turunannya dinikahkan pada usia masih muda, dikenal dengan istilah nikah dini. 

Resiko nikah muda, disamping berdampak buruk pada kesehatan ibunya, Pada janin, risiko yang mungkin terjadi adalah berat badan rendah saat  lahir dan anak terlahir prematur. Sedangkan bagi ibu akan berisiko  mengalami anemia, kondisi di mana ibu akan merasa mudah lelah dan lemah.  Hal inilah yang akan memengaruhi kondisi perkembangan janin. 

Risiko lainnya yang tidak kalah membahayakan adalah munculnya masalah preeklamsia. Kondisi di mana ibu mengalami peningkatan protein dalam urine dan mengalami tekanan darah tinggi. Perempuan yang menderita  preeklamsia akan mengalami kaki atau tangan membengkak. Dan jika sudah terkena eklamsia, maka akan membahayakan janin dan dapat mengakibatkan  kematian. 

Resiko jika perempuan ini mengalami tindakan kekerasan yang dilakukan oleh suaminya, maka perempuan ini tidak berdaya, mau mengadu kemana kalau kemudian kedua pasangan ini agak jauh dari orangtuanya, sehingga jiwanya merasa tertekan, berpotensi stress.

Pernikahan dini juga bisa dikatakan merampas hak masa remaja perempuan  itu sendiri. Di mana pada masa itu seharusnya dipenuhi oleh bermain dan  belajar untuk mencapai masa depan yang lebih baik. Namun, justru ditukar  dengan beban pernikahan dan mengurus anak. Sebagian dari mereka yang  menjalani pernikahan dini cenderung putus sekolah, karena mau tidak mau  harus memenuhi tanggung jawabnya setelah menikah.

Munculnya anak punk yang ada di jalan raya atau ditempat hiburan sekarang ini, menambah beban berat, betapa luar biasanya dampak kemajuan era digital ini, anak-anak ini tidak menyadari, bahwa bahaya bisa mengancam pada dirinya, termasuk ketika perempuan ini hamil diluar nikah, padahal pelaku rata-rata satu lobang untuk ramai-ramai, terus siapa yang harus bertanggungjawab. 

Penulis berpesan, agar jaga pergaulan dengan baik, jangan terlalu bebas, akan berbahaya bagi nasib generasi kita. Orangtua juga harus bijak dalam mengambil tindakan kepada anak turunanya, budaya nikah dini harus dihindari, bila perlu jangan sampai muncul kasus pernikahan dini lebih banyak, akibatnya nanti tingkat perceraian pun semakin naik.  

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun