Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rukun Warga Kaligangsa Tegal Membuka Dapur Umum untuk Korban Banjir

14 Februari 2018   17:04 Diperbarui: 15 Februari 2018   09:58 890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Posko Dapur Umum Swadaya/Doc Pribadi

Inspirasi penulis kali ini ada berasal dari ide sahabat haji Naryo, warga Desa Kaligangsa Kulon, Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah. Dia bersama keluarganya membuat dapur umum untuk korban banjir di perbatasan tegal dan Brebes. 

Satu keluarga ini berembug bersama untuk membuka posko dapur umum, didepan rumah adiknya,karena adiknya punya alat masak dan usahanya adalah pengrajin camilan, dan beberapa hari ini libur, sekeliling rumahnya dan belakang rumah paling parah terdampak banjir di Kelurahan Kaligangsa Tegal, maka jadilah ide dapur umum dibuka. 

Modal awal beras 2 kwintal, dan sebagian keluarga lain membeli minyak sayur dan juga gas 3kg, ada yang iuran tempe, iuran ikan lele yang didapat dari mencari di sekitar pinggiran rumah karena banjir, maklum saat banjir lele warga ini langsung hilang  termasuk dapat kiriman dari warga lain yang peduli banjir. 

Penuh semangat /Doc Pribadi
Penuh semangat /Doc Pribadi
Saat mulai dibuka, salah satu keluarga mengantarkan paket 300 bungkus, ketua Rukun tetangga dipanggil juga, bersamanya mengantarkan paket tersebut, ternyata ide ini disambut baik oleh warganya, wal hasil warga sendirilah yang tahap berikutnya mendatangi posko tersebut.  

Petugas yang masak tetap diminta masak dari pagi, siang, sore. Ibu-ibu yang lain akhirnya secara sukarela untuk bantu mengolah bahan baku jadi siap saji, mereka tidak dibayar, namun semangat kerja kerasnya yang patut diapresiasi. 

Paket ketiga disaat sore sudah mulai banyak permintaan, ternyata komunikasi dari mulut ke mulut lebih ampuh dibandingkan dengan menggunakan surat, maklum listrik juga mati dan menuju ke lokasi korban ada yang harus diantarkan rumah, karena sebagian ada yang tidak mau mengungsi, rumahnya bertingkat namun karena ga bisa keluar dan mau beli makanan juga susah, semua toko dilingkungan terkena imbas banjir. 

Dapur umum swadaya berbasis RW ternyata sangat tepat sebagai alternatif solusi bagi warga korban banjir, pertama korban banjir dengan mudah mengakses makanan yang bisa diambil, kedua warga paham itu dapur umum tidak ada misi politik, ketiga pengelola dapur umum bisa menghitung warganya dan kebutuhan yang harus disiapkan, keempat swadaya masyarakat menjadi sangat militan. Kelima mengurangi tingkat resiko kebocoran atau kecurangan saat ada pasokan bahan atau donasi dari orang lain. 

Hingga tulisan ini dipublikasikan, mereka masih membuka lebar donasi untuk dirupakan ponggol (bungkusan) bagi korban banjir, beras, tempe, tahu, atau bahan sayur mayur sangat dinantikan. Anda bisa hubungi H. Naryo tim leader dapur umum kaligangsa tegal, bisa diantar langsung juga boleh tepatnya di gapura tapal batas brebes dan kota tegal atau hub hanndphonenya di nomor +6285865209058

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun