Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Manfaat yang akan Didapat Jika Hidup Suka Bersedekah

13 Februari 2018   09:30 Diperbarui: 13 Februari 2018   10:04 3019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yayasan Yayasan Gerak Sedekah Tegal (GST) dalam setiap memberikan motivasi kepada para donatur menginformasikan bahwa masa mlarata wong sedekah, malahan dapat banyak rejeki berlimpah jika kita golongan orang-orang ahli shodaqoh. Bahkan salah satu anggotanya medi pun berani memberikan dukungan melalui berbagai rujukan kitab tentang manfaat bersedekah. Intisari yang disampaikan adalah Sedekah termasuk amalan yang bersifat sosial (al-muta'ddiyah). Artinya, manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh orang yang mengerjakannya, namun juga dirasakan oleh banyak orang lain. 

Selama ini sedekah dipahami sebatas pemberian sejumlah uang kepada orang miskin atau mereka yang tidak mampu. Sehingga, seakan-akan sedekah hanya "dimonopoli" oleh orang kaya atau kalangan tertentu yang mumpuni secara finansial semata. Padahal sedekah bisa dilakukan oleh siapapun termasuk orang yang tak berpunya sekalipun. Sebab sedekah tidak selalu berati pemberian materi. Sedekah juga bisa bermakna pemberian yang bersifat non-materi. Semisal, membantu orang lain, menyingkirkan duri di jalan, berbicara dengan bahasa yang santun dan sopan, dan lain-lain.

Berbeda dengan H. Kholid Mawardi, sebagai seorang Ketua Panitia Pembangunan Pondok Pesantren Assalafiyah II Saditan Kelurahan Brebes, Kabupaten Brebes, sudah empat tahun ini menggalang dana lewat jariyah/sedekah/wakaf untuk pembangunan pondok pesantren. 

Dia dibantu dengan personil lainnya menggalang donasi selama 4 tahun ini, sudah terkumpul hampir 7,5 milyar, dana tersebut diwujudkan dalam bentuk fisik bangunan, dan sekarang gedung sudah diwujudkan, bahkan sudah dimanfaatkan untuk tempat menimpa ilmu. Panitia yang ada secara sukarela tanpa ada imbalan apapun, hanya ingin keberkahan dunia akhirat dengan memanfaatkan ilmu, tenaga dan waktunya untuk membantu mewujudkan tempat belajar santri. 

Panitia yang ada dari berbagai disiplin ilmu selalu cepat responsif, dan cekatan dalam bertindak jika ada para aghniya yang ingin tasyaruf atau berdonasi untuk pembangunan fisik pondok pesantren,bahkan dalam bulan ini sedang melakukan pembangunan gedung madrasah bagi santri, dengan harapan santri bisa belajar lebih nyaman dan representatif.  Sambutan dari masyarakat cukup baik, terbukti banyak santri yang belajar, walaupun baru dibuka dalam beberapa tahun saja, namun sudah kisaran  500 santri baik putra dan putri.  

Gedung bertingkat dua ini murni dari swadaya masyarakat, bangunan kokoh dan setiap minggu panitia dan masyarakat ikut berdoa memanjatkan keberkahan dan kemudahan agar dilancarkan mendapatkan jariyah/sedekah/amal jariyah dari para donatur sehingga dalam membangun fisik bangunan ini tidak pernah berhenti hingga target tercapai.  Akhirnya empat tahun sudah wujud bangunan pondok pesantren di saditan pengasuh KH. Subhan Makmun ini terwujud. Tanah berasal dari Wakaf termasuk beberapa gedung yang dibangunpun ada yang wakaf gedung sesuai dengan desa yang minat. 

Dari dua pengalaman yang ada yakni di Tegal dan Brebes ini, penulis ingin menyampaikan kepada para pembaca, bahwa ada 9 manfaat sedekah. Pertama bahwa benar adanya orang ahli sodaqoh itu rezekinya berlimpah. Walaupun mereka mengeluarkan sodaqoh/sedekah banyak, Allah itu akan menggantinya dengan berlipat-lipat, kedua ahli shodaqoh itu sakit jadi sehat. Banyak orang yang sakit kemudian berkata, kalau ingin cepat sembuh, maka ikhtiarnya adalah shodaqoh. Bahkan saat penulis mengantarkan jamaah umroh, ketika itu ada salah satu jamaah umroh hilang, penulis langsung ikhtiar lewat shodaqoh dengan ditujukan kepada jamaah yang hilang, dalam hitungan menit, sudah bisa ketemu, padahal jamaah tersebut sangat tua, tidak paham bahasa inggris atau arab, termasuk membaca dan menulis, mungkin ini implementasi dari manfaat sedekah yang ketiga.

Manfaat ke empat yang jelas dari sedekah adalah bisnis jadi lancar, maksudnya kadang orang berbisnis atau berusaha mencari penglaris kepada orang lain bisa dengan ustad atau dengan mereka ahli hikmah, dengan harapan usahanya lancar dan laris saat berdagang. Ternyata lewat sedekah bisa lho menjadikan kita dagangan laris. ambil contoh, saat penulis umroh, toko makanan dan minuman tiap pagi  membagikan jariyahnya, toko yang satu tidak, yang terjadi toko yang ahli jariyah ternyata laris manis. 

Kelima,  adalah bila kita ahli shodaqoh maka bisa menghapus dosa. Rasulullah SAW bersabda, "Setiap anggota badan manusia diwajibkan bersedekah setiap harinya selama matahari masih terbit; kamu mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah; kamu menolong seseorang naik ke atas kendaraannya atau mengangkat barang bawaannya ke atas kendaraannya adalah sedekah; setiap langkah kakimu menuju tempat sholat juga dihitung sedekah; dan menyingkirkan duri dari jalan adalah sedekah." HR Bukhari dan Muslim, 

Keenam bahwa bila umatnya ahli shodaqoh atau jariyah, maka bisa menolak bencana. Ini artinya bencana bisa di tolak atau dialihkan saat umatnya benar-benar ahli shodaqoh. Bencana banjir yang diberikan kepada umat disuatu tempat, itu pertanda bahwa umat disekitarnya itu harus berbenah diri, mungkin banyak yang sudah lupa dengan jariyah yang ada, diberikan nikmat yang berlebih namun kepekaan dengan sosial kurang, akhirnya bisa terjadi menimpa pada lingkungan sekitarnya, disamping karena faktor kerusakan alam juga faktor lainnya akibat diturunkan bencana. 

Ketujuh, kedelapan dan kesembilan, anda pasti tahu cerita Ulbah bin Zaid adalah salah seorang sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wa Sallam dan dia adalah salah satu potret kedermawanan si faqir. Bagaimana si faqir dermawan? Ini adalah hal yang luar biasa. Biasanya kedermawanan berasal dari yang kaya. Ulbah bin Zaid si faqir yang sangat dermawan. Ketika itu musim paceklik sedang melanda kota Madinah. Ekonomi kaum muslimin sedang sulit. Musim panas sedang berada di puncak. Angin musim itu juga membawa hawa panas. Debu-debu beterbangan mengotori atap-atap dan halaman rumah penduduk kota Madinah. Kulit serasa diiris, mata perih seperti diteteskan  air cuka pada luka. Bagi penduduk Madinah musim panas seperti itu biasanya mereka lebih memilih untuk istirahat di rumah atau tinggal di kebun mereka sambil memetik kurma muda yang memang lagi ranum-ranumnya. Karena pohon kurma berbuah pada musim panas. Jariyah Pohon Kurma itu bagian dari Shodaqoh. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun