Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

"Quality Product" Bagian Kunci Omset Penjualan

12 Februari 2018   07:55 Diperbarui: 13 Februari 2018   13:36 995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komitmen Kualitas/Doc Bogasari.com

Produk banyak, tidak ada yang beli akhirnya merugi, produknya ada yang beli dan bahan baku tersedia melimpah, pasarnya bagus namun karena tidak mengindahkan kuallitas, dianggap sekali jaga kualitas sudah cukup, namun saat kirim produk lagi dikiriman kedua tidak jaga kualitas malahan kalau bisa petugas penerima produk di mel atau sogok saja timbangan atau produkny toh dia juga butuh duwit dan makan, menjadikan produk unggulan dan andalan diwilayah tersebut menjadi jelek termasuk di ciri. 

Begitulah sekelumit persoalan yang sering muncul pada pelaku usaha mikro, kecil, menengah kita ini. Mereka kadang-kadang tidak mengutamakan kualitas atas produk yang dimiliki, contohnya produk rumput laut gracilaria, produk rumput laut yang bisa hidup ditambak percampuran antara air tawar dengan air laut dimana tambaknya ada sedikit berpasir dan berlumpur, maka cocoklah rumput laut tersebut di budidayakan. 

Rumput gracilaria ini produk  yang nantinya jika diolah bisa untuk bahan kecantikan bahkan bisa untuk produk campuran bahan yang lain. Produk ini bisa berkualitas bila salinitas dan kualitas pemeliharaan dijaga dengan baik, termasuk saat musim penghujan dimana saat menjemur rumpt laut harus benar-benar kering, dan ketika didalam pengeringan ada siput atau binatng tambak atau laut maka harus dibersihkan, termasuk ketika ditemukan rumput laut tersebut bercampur dengan rumput ganggang yang sering tumbuh menyerupai rumput laut hanya bedanya jika gannggang ini akan nampak jelas warna dan juga tumbuhnya. Ini adalah penyakit bagi rumput laut tapi bagus untuk makanan ikan mujair alami. 

Biasanya produk awal itu berkualitas,, pelaku memberikan sampel yang bagus, setelah perusahaan atau pabrik menrrima produk tersebut, lalu dikirim dan cocok dengan produk sesuai sampel, namun seiring dengan rutinitas pengiriman, maka pelaku usaha dan bagian penerima barang sudah mulai memanfaatkan peluang didalamnya, dan jika tidak diwaspadai ini menjadi peluang bisnis yang bagus bagi mereka, tapi bagi perusahaan sangat dirugikan, inilah fungsinya quality kontrol produk, sayangnya pengecek quality juga manusia, jadi kadang juga ada kelemahannya. 

Produk lain yang sangat beresko dan harus ekstra jaga kualitas adalah telor asin, jika cara pengolahan kurang teliti dan juga tingkat pengasinan kurang lama termasuk campuran abu dan komposisi yang lain dikurangi saja berakibat pada kualitas produk yang dihasilkan, termasuk ketika tidak teliti dengan bahan bakunya, termasum saat penyortiran produk mentahnya maka menjadi problem awal bagi pelaku usaha dalan menjual produknya, termasuk saat ramai pembeli di hari raya, maka bukan kualitas yang dijaga, tapi gimana segera laku dan dapat uang. 

Produk lainnya adalah bawang merah, dikenal jika produk yang tidak baik itu namanya rogolan atau bosokan, terkadang bosokan ini jika saat harga mahal maka menjadi campuran rogolan, yang dirugikan adalah pihak pembeli bila itu beli dalam qouta banyak. Ini sering terjadi pada beberapa pelaku usaha yang menganggap kualitas itu nomor dua, toh nanti juga beli lagi, karena kompetitor produk ini tidak semua daerah juga sama. 

Produk yang lain adalah beras, biasanya jika tidak teliti, sering terjadi pengoplosan beras yang lama dengan beras yang baru, cara ini dianggap lumrah oleh para pengoplos beras, ini bisa akan terlihat jika kita tidak jeli sebagai pembeli beras tersebut, rata-rata beras harga murah lebih berpotensi menemukan modus seperti ini, apalagi jika ada permintaan banyak.

Penulis berharap, tirulah akhlaq rosul dalam berdagang, syariat agama sudah jelas melarangnya jika kita ini berjualan unyuk curang, apalagi menghalalkan segala cara, ingat bahwa jika kita ingin berkah dan barokah hidup keturunan kita maka salah satunya adalah memberikan nafkah dengan makanan dan pendapatan yang halal. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun