Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Demak, Kota Wali yang Selalu Berbenah

3 Februari 2018   05:53 Diperbarui: 3 Februari 2018   08:35 974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebutan Demak Kota Wali menjadi branding bagi Kabupaten ini, wajar jika semua penjuru nusantara yang ingin ziarah walisongo mesti mengunjungi wisata religi ini. 

Pemerintah Kabupaten Demak tak henti-hentinya merawat peninggalan para pejuang islam sehingga beberapa peninggalan ditaruh dimuseum dan ada juga yang bisa dilihatkan oleh umum, seperti gentong sunan kalijaga dikompleks makam kanjeng sunan kalijaga. 

Tampak terlihat bentuk gentong yang diisi air dari sumber mata air dan bagiyang ingin merasakan air gentong dari peninggalan sunan kaijaga bisa langsung diminum dilokasi tersebut, sepertinya dari beberapa lokasi makam sunan, peninggalan sumur  masih mengalir hingga kini dipelihara dengan baik oleh pengelolanya, walaupun setiap hari digunakan untuk kebutuhan wudhu atau dialiri ke sejumlah titik di kompleks makam, namun berkah sumut tersebut bisa dirasakan oleh penduduk sekitarnya. 

Gentong Peninggalan Sunan/Doc Pribadi
Gentong Peninggalan Sunan/Doc Pribadi
Inilah bagian dari shodaqoh sumur yang bisa memberikan manfaat walaupun pemiliknya sudah wafat mendahului kita. Pahalanya mengalir sampai akhirat hayat kepadanya. 

Demak wajar dikatakan sebagai kota wali, karena disinilah banyak situs peninggalan para walisongo yang dijadikan momentum sejarah yakni berdirinya masjid agung demak yang masih kokoh dan belum banyak perubahan atas bentuk dan isi didalamnya. 

Suasana sangat berbeda bila kita berada didalam masjid agung ini, apalagi saat iqtikaf dimasjid, begitu nyaman dan tertib, pihak pengelola masjid betul-betul merawat kebersihan masjid dan juga memastikan agar jamaah tidak merasakan kehilangan barang bawaanya, termasuk memberikan space lokasi penerima amal dimana sipenerima harus berjejer bersama-sama sambil membacakan suara " Jariyah bu...pak...mugi-mugi barokah berkah umure lan ilmune dan seterusnya", karena sedikit terkoordinir dan tidak kasar terhadap peziarah sehingga para peziarah langsung memberikan amal berupa uang koin atau ribuan bahkan ada yang sepuluhribuan. 

Itulah rejeki baginya, dan anehnya seyiap hari ada peziarah yang datang tiap waktu..salah satu peziarah masfuri mengatakan bahwa situs ziarah dikompleks sunan kalijaga tampak dipoles betul oleh pihak pariwisata Pemkab Demak, pasalnya ada lokasi pendaftaran, tempat menaruh sandal, dan lokasi toilet serta wudhu sudah dimanajemen dengan baik. Termasuk penataan pedagang kaki lima. 

Di Kabupaten Demak peziarah bisa mengunjungi dua lokasi makam yakni di masjid agung demak yakni raden fatah beseta keluarganya, dan sunan kalijaga juga beserta keluarganya. Dua lokasi situs ini menyedot peziarah yang luar biasa. 

Imbas ekonomi masyarakat akibat dua aitus ini meningkat tajam, seperti warga bisa membuka kios pakaian ataupun membuka bisnis kamar mandi dan juga toilet. Termasuk jika pagi-pagi jualan ponggol masakan untuk sarapan pagi bagi peziarah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun