Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perkembangan Masjidil Haram Mekah Terkini

15 Januari 2018   21:14 Diperbarui: 18 Januari 2018   03:31 2179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halaman Masjid/Doc Pribadi

Kembali bersama my kompasianaku, kali ini penulis mencoba untuk menginformasikan perkembangan masjidil haram. Sebelum awal tahun 2018, jamaah secara bebas melaksanakan thowaf didekat ka'bah dengan seragam ihrom atau baju muslim. 

Ketentuan terbaru sudah berubah, bagi jamaah yang ingin thowaf umroh atau thowaf sunnah dan berada disekitar ka'bah maka harus berpakaian ihrom, dan pintu yang ditentukan hanya satu. Tidak diperkenankan untuk masuk bila tidak menggunakan ihrom, petugas masjid akan mengarahkan ke pintu lainnya. 

Doc Pribadi
Doc Pribadi
Untuk sholat sunnah setelah thowaf selesai pun, sekarang tidak bisa sembarang di depan depan multazam, apalagi untuk sholat sunnah dua rokaat, sekarang sudah dikasih pagar pembatas laki dan perempuan, artinya setiap jamaah umroh yang selesai thowaf 7 kali putaran, langsung ke dalam pembatas yang disiapkan oleh petugas masjidil haram. Mereka bisa sedikit leluasa dan mencari tempat yang longgar untuk sholat dan berdoa. 

Setelah selesai melaksanakan rangkaian thowaf dan doa, jamaah yang mau ke sai bisa melewati arah yang ada, mereka tinggal milih sai di lantai bawah, lantai 1 dan lantai 2, untuk sai tidak ada perubahan, hanya saja sebelum ke sai, sekarang ada tempat berwudhu dengan dikasi kran. Ada tulisan women dan men dengan dikasih gambar kudung dan kopyah. 

Perluasan bangunan masih berlangsung disekitar kompleks masjid, bahkan beberapa  tempat mengalami perubahan, kebijakan perubahan ini memang sangat cepat dan kadang tidak terencanakan melalui gambar atau siteplan ke depannya, asal menurut kebijakan kerajaan saudi cocok, ya langsung bongkar pasang dan ganti dengan keinginannya. 

Halaman Masjid/Doc Pribadi
Halaman Masjid/Doc Pribadi
Harga premium atau oil pun naik, dulu ga nyampai satu riyal sekarang sudah naik menjadi dua riyal. Termasuk penekanan ppn disemua produk yang dijual di saudi arabia, jika lebih dari 100 riyal produknya, maka langsung kena pajak PPN atas produk yang dibeli, termasuk kebijakan visa dan lainnya. 

Kebijakan di dunia akomadasi dan catering juga kena imbasnya, sehingga sangatlah wajar jika ke depan biaya perjalanan umroh dan haji akan mengalami peningkatan ongkos termasuk juga kebijakan pengelola umroh untuk jeli antara menerima pembayaran bentuk dollar atau rupiah, karena ini berdampak sangat signifikan. 

Para pedagang relatif belum banyak jika musim umroh dibandingkan musim haji, jika musim haji maka semua halaman masjid hingga ke halaman hotel dan juga jalan parkiran sekitar hotel penuh dengan jamaah, termasuk para pedagang musimaj yang berjualan secara sembunyi-sembunyi. 

Tukar uang atau money changer semakin bertambah, tapi mereka sudah punya asosiasi tersendiri sehingga antar lokasi money changer sekarang sudah hampir sama nilai kurs antara riyal dengan mata uang asing sesuai dengan jamaah asalnya, misalkan sekarang, nilai riyal sebesar 2.750 senilai 1 riyal. Jika kita mau menular uang rupiah satu juta maka mendapatkan 267 riyal dengan dipecah ke angka ratusan 2 lembar, puluhan dan lima riyal dan satu riyal. 

20180110-121429-5a5cb71dcf01b419f8156312.jpg
20180110-121429-5a5cb71dcf01b419f8156312.jpg
Dunia laundry pun sudah menjamur, bila jamaah umroh mau mencuci sendiri agaknya sulit karena fasilitas didalam hotel itu tidak menyediakan ruang jemuran berbeda dengan hotel saat waktu haji. Karena umroh itu terbatas waktunya, sehingga tiap jamaah nyaris tidak mencuci apalagi laundry. Mereka sudah menyiapkan baju sesuai dengan paketnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun