Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Bakiak, Permainan Tradisional yang Terlupakan di Zaman Now

12 Januari 2018   11:47 Diperbarui: 1 Oktober 2020   11:17 6214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bermain Bakiak di Festival Anak (Foto Erry Pratama Putra)

Festival Anak Sirampog beberapa bulan yang lalu memperkenalkan salah satu permainan bakiak. Sebuah permainan tempoe dholoe yang sengaja didesain untuk melatih konsentrasi dan kekompakan antar tim. Begitu asik dan riangnya penuh canda dan tawa tampak terlihat pada raut wajah anak-anak yang ikut kegiatan tersebut.

Dalam permainan ini tampak sepasang bakiak tiga pasang sandal yang harus dimainkan. Bakiak (Jawa Tengah) Bangkiak (Jawa Timur) atau Terompa Galuak (Sumatra Barat) adalah sejenis sandal yang telapaknya terbuat dari kayu yang ringan dengan pengikat kaki terbuat dari ban bekas yang dipaku dikedua sisinya. 

Sangat populer karena murah terutama dimasa ekonomi susah sedangkan dengan bahan kayu dan ban bekas membuat bakiak tahan air serta suhu panas dan dingin.

Bermain bakian (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Bermain bakian (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Diperkirakan bakiak ini terinspirasi dari Jepang yang sudah menggunakan sandal kayu. Bakiak sebenarnya permainan tradisional anak-anak di Sumatera Barat. Anak-anak dari Sumatera Barat yang dilahirkan hingga pertengahan tahun 1970-an, sering dan biasa memainkan bakiak atau terompah panjang ini.

Bahkan, bakiak panjang ini menjadi salah satu mata acara permainan yang dilombakan dalam 17 Agustusan di tingkat kelurahan dan kecamatan.

Sayangnya, permainan tradisional ini tidak lagi dikenal dan dimainkan oleh anak-anak jaman sekarang. Padahal permainan tradisional ini bermanfaat untuk melatih kekompakan, konsentrasi dan menyenangkan.  

Banyak ragam permainan anak di Indonesia yang hampir punah, kira-kira apa saja, anda bisa klik disini http://masirul.com/permainan-tradisional/ sudah saatnya di dalam even wisata ataupun peringatan hari ulang tahun Kabupaten/Kota, HUT kemerdekaan RI, dan festival anak dan ragam even kegiatan anak dikenalkan permainan tradisional ini, agar generasi yang akan datang masih teringat dan tidak melupakan begitu saja.

Festival anak desa (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Festival anak desa (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Kondisi jaman sekarang berbeda dengan tempoe doloe, bila ada rembulan datang dimalam hari, anak-anak memanfaatkan beberapa permainan sederhana untuk menghibur teman sebaya.

Seiring dengan perkembangan jaman yang serba canggih, dengan banyak ragam permainan berbasis youtube menjadikan banyak anak-anak sekarang malas untuk bermain model permainan tempoe doloe, dampaknya bila ada anak ditanya ada berapa permainan anak tempo doloe, rata-rata tidak bisa menyebutkan lebih dari lima, bila mereka kenal harus browsing di internet lewat mbah google.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun