Hidup digunung, dipastikan bisa kita rasakan kesejukan udara pagi hari, saat kita menyentuh air gunung, begitu dingin dan menyegarkan. Ikan koi, gurameh dan nila pun tampak terlihat begitu jelasnya, karena airnya sangat jernih, tidak ada lumpur sama sekali.Â
Salah satu wisatawan dari Brebes yang berada di puncak bogor Mimin (28 th) mengatakan, sungguh luar biasa nikmat yang diberikan Tuhan kepada alam beserta isinya, orang gunung berani mandi dan beraktivitas pagi saat udara begitu dingin, kalau dirinya tidak berani mandi.Â
 " Airnya kaya ditimpa air es, iiih dinginnya, terasa sawwejuk pol, badan merasakan kedinginan, enak yah bagi mereka yang hidup digunung," ungkapnya sambil berkomat kamit dan menggigit giginya karena menahan hawa dingin, Jumat (29/12/2017).Â
Orang gunung itu memiliki rasa persaudaraan yang kuat, dan mereka benar-benar menjaga alam ini dengan baik, pohon yang tumbuh kokoh disekitarnya dibiarkan hidup dan dirawat, mereka enggan untuk menebang, biarkan pohon itu memberikan manfaat yang lebih untuk alam ini, cuitan burung saat fajar menyingsing begitu kental, apalagi jika dirumahnya ada beberapa koleksi burung kicauan, wajar jika mereka yang hidup digunung ada rasa kenyamanan dan ketenangan batin bagi mereka yang menghuninya.Â
Wajarkan, bila ada orang yang berkecukupan hartanya, ingin membeli villa atau rumah tinggal di daerah pegunungan, terasa fresh dan pemandangannya pun sangat indah, tanpa ada kebisingan suara knalpot dan klakson kendaraan.Â
Suasana sunda sangat kental sekali, maklum jika di daerah puncak bogor itu berlogat sunda. Makanan pagi pun khas sunda, ada rasa yang berbeda antara menu sunda dengan menu warteg.Â
Soal gizi seimbang, sesuai pesan kebijakan Pemerintah agar masyarakat mendukung Germas (Gerakan Masyarakat sehat) sudah lengkap diimplemetasikan, dengan menikmati menu pagi tersebut, secara tidak langsung banyak kandungan gizinya dari karbohidrat, protein hewani, kalsium, ada kuah, dan ada juga buahnya pisang sebagai menu penutup.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H