Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kehidupan di Gunung, Terasa Segar dan Menyejukan

29 Desember 2017   06:22 Diperbarui: 29 Desember 2017   07:53 1772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup digunung, dipastikan bisa kita rasakan kesejukan udara pagi hari, saat kita menyentuh air gunung, begitu dingin dan menyegarkan. Ikan koi, gurameh dan nila pun tampak terlihat begitu jelasnya, karena airnya sangat jernih, tidak ada lumpur sama sekali. 

Salah satu wisatawan dari Brebes yang berada di puncak bogor Mimin (28 th) mengatakan, sungguh luar biasa nikmat yang diberikan Tuhan kepada alam beserta isinya, orang gunung berani mandi dan beraktivitas pagi saat udara begitu dingin, kalau dirinya tidak berani mandi. 

 " Airnya kaya ditimpa air es, iiih dinginnya, terasa sawwejuk pol, badan merasakan kedinginan, enak yah bagi mereka yang hidup digunung," ungkapnya sambil berkomat kamit dan menggigit giginya karena menahan hawa dingin, Jumat (29/12/2017). 

Orang gunung itu memiliki rasa persaudaraan yang kuat, dan mereka benar-benar menjaga alam ini dengan baik, pohon yang tumbuh kokoh disekitarnya dibiarkan hidup dan dirawat, mereka enggan untuk menebang, biarkan pohon itu memberikan manfaat yang lebih untuk alam ini, cuitan burung saat fajar menyingsing begitu kental, apalagi jika dirumahnya ada beberapa koleksi burung kicauan, wajar jika mereka yang hidup digunung ada rasa kenyamanan dan ketenangan batin bagi mereka yang menghuninya. 

Wajarkan, bila ada orang yang berkecukupan hartanya, ingin membeli villa atau rumah tinggal di daerah pegunungan, terasa fresh dan pemandangannya pun sangat indah, tanpa ada kebisingan suara knalpot dan klakson kendaraan. 

Segelas Kopi Hitam
Segelas Kopi Hitam
Diiringi dengan lirik lagu sunda, secangkir kopi hitam dikasih gula pun dinikmati penuh sensasi. Anehnya ada wisatawan masih anak pun berani minum es teh manis padahal cuaca sangat dingin sekali. " aneh nih anak, kok berani pesan es teh, apa karena cuaca dingin plus es teh itu dingin, jadinya kalau rumus matematika jadi hangat, ihhhh seremmmm," tutur mas bayu. 

Suasana sunda sangat kental sekali, maklum jika di daerah puncak bogor itu berlogat sunda. Makanan pagi pun khas sunda, ada rasa yang berbeda antara menu sunda dengan menu warteg. 

Menu Pagi Khas Sunda
Menu Pagi Khas Sunda
Nasinya dikemas di daun pisang lalu dikukus dan di bakar, ada tempe, tahu, ayam goreng, timun, lalapan sebagai ciri khasnya sunda, diiringi dengan lirik lagu sunda, wow sensasi yang luar biasa. 

Soal gizi seimbang, sesuai pesan kebijakan Pemerintah agar masyarakat mendukung Germas (Gerakan Masyarakat sehat) sudah lengkap diimplemetasikan, dengan menikmati menu pagi tersebut, secara tidak langsung banyak kandungan gizinya dari karbohidrat, protein hewani, kalsium, ada kuah, dan ada juga buahnya pisang sebagai menu penutup. 

Menu Penutup
Menu Penutup

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun