Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nitizen Medsos Berpesan di Hari Ibu

22 Desember 2017   08:25 Diperbarui: 22 Desember 2017   09:13 1358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini, tepat sudah peringatan Hari Ibu, berbagai even diselenggarakan untuk memperingati hari Ibu, ada yang melakukan upacara saat apel pagi di lingkungan Kantor Bupati, di sekolah, dilembaga pendidikan, dan ragam jenisnya. Semua orang dipastikan ingin ada harapan terbaik untuk nasib Ibu di dunia. Perjungan Ibu atau perempuan ini tidak bisa dinilai oleh apapun, keihlasan dan perjuangannya sangatlah mulia. 

Diperkirakan hari ini meluncur berbagai pesan khusus lewat Whatsapp, Inbox Group, Facebook atau jejaring media sosial. Nitizen Media Sosial mengemukakan berbagai pesan, seperti pesan dibawah ini : 

Whatsapp dari Letkol Hadi Hariono selaku Komandan Kodim 0713/Brebes mengirimkan sebuah pesan dalam puisi yang ditulis oleh Ibu Menteri Sosial Khofiah Indar Parawansa yang berjudul : 

PUISI CUMA IBU YANG TAHU
oleh : Khofifah Indar Parawansa
(Menteri Sosial RI)

Puisi dibacakan oleh Wagub Jabar Bpk. H. Deddy Mizwar dalam sambutan Wisudawan Wisudawati Pondok Pesantren Husnul Khotimah Angkatan Ke-20

Saat Ibu baru saja memejamkan mata.........,
pecahlah tangisan sikecil dengan nyaringnya.......,
dalam keadaan mengantuk, anak pun harus digendong sepenuh cinta......
Bagaimana rasanya....?
Cuma Ibu yang tahu rasanya.....

Saat lapar melanda, terbayang makanan enak di atas meja......,
ketika suapan pertama, anak pup dicelana......
Bagaimana rasanya....?
Cuma Ibu yang tahu rasanya.....

Saat badan sudah lelah tak ada tenaga......,
ingin segera mandi menghilangkan penat yang ada....,
mumpung anak-anak sedang anteng dikamarnya.....
Belum sempat sabunan, anak sudah nangis berantem rebutan boneka.....,
Kacaulah acara mandi Ibu....., langsung handukan walau daki masih menempel dibadannya....
Bagaimana rasanya?
Cuma Ibu yang tahu rasanya.....,

Saat Ibu ingin beribadah dengan khusuknya.....,
anak-anak mulai mencari perhatian.....,
menarik-narik mukena, mengacak-ngacak lemari baju mumpung lbu tak berdaya....,
Loncat sana loncat sini, punggung Ibu jadi pelana.
Belum juga beres doa, anak-anak semakin berkuasa...
Bagaimana rasanya?
Cuma Ibu yang tahu rasanya....

Aaah.....,
dibalik kerepotan itu semua, namun ada jua syurga didalamnya.

Cuma Ibu yang tahu lezatnya makna senyuman anak yang diberikan....,
pelukan anak....,
Ucapan cinta anak yang tampak sederhana dihadapan orang, namun berubah menjadi intan permata dimata Ibu.....,
Itulah mengapa....?
Saat anak bahagia, Ibu menangis....,
Anak berprestasi, Ibu menangis....,
Anak tidur lelap, Ibu menangis...,
Anak pergi jauh, Ibu menangis...,
Anak menikah, Ibu menangis....,
Anak wisuda TK aja, Ibu menangis...,
Anak tampil dipanggung, Ibu menangis....,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun