Dan berjalanlah dia di atas pasirÂ
Nafas mengikuti langkah kaki mengiringi irama ombak.
Tapi bukan angin. Sebab, angin hanya tahun menjatuhkan ranting-ranting pohon dan dedaunan yang kering.
Sang putri terus berjalan.
Berjalan untuk mencari makna hidup.
Matanya tetap terjaga meski hati penuh luka.
 Di ufuk barat sana ada warna mengusir matahari untuk mendatangkan bintang dan bulan.
Lalu sang putri bertanya dalam hatinya
" senja! Bisakah kau menjawab tanyaku?, kepada siapa aku harus setia?
Di mana aku harus mengabdi?,
Jika boleh jujur aku tidak bercaya bahwa aku darinya dan kembali padanya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!