Mohon tunggu...
Pena Syiar
Pena Syiar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kelompok 7 / Micro Tabligh / Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Agama Islam Negeri Metro

Setiap goresan pena adalah langkah kecil menuju hidayah, menyampaikan kebenaran tanpa batas ruang dan waktu.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengubah Takdir

12 November 2024   21:25 Diperbarui: 12 November 2024   21:32 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS


 
Takdir, sebuah konsep yang seringkali menjadi topik perdebatan dan pertanyaan mendalam bagi manusia. Apakah takdir benar-benar sudah ditetapkan dan tak terubah? Atau, apakah kita memiliki peran dalam mengubahnya? Artikel ini akan membahas tentang konsep mengubah takdir dalam Islam, mengkaji berbagai perspektif dan sumber, serta memberikan pemahaman yang lebih utuh.
 
Takdir: Ketetapan Allah yang Mutlak
 
Dalam Islam, takdir adalah ketetapan Allah SWT yang mutlak dan tak terbantahkan. Segala sesuatu yang terjadi di alam semesta, termasuk kehidupan manusia, sudah tertulis dalam Lauhul Mahfudz sejak azali.
 
"Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan Arsy-Nya berada di atas air, agar Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan jika kamu katakan: "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati," maka orang-orang yang kafir pasti akan berkata: "Ini hanyalah sihir yang nyata." (QS. Hud: 7)[__LINK_ICON]
 
Namun, konsep takdir dalam Islam tidaklah kaku dan deterministik. Allah SWT memberikan manusia kebebasan untuk memilih dan bertindak, serta memberikan kesempatan untuk mengubah takdirnya melalui usaha dan doa.
 
Mengubah Takdir dengan Usaha dan Doa
 
Banyak dalil dalam Al-Quran dan Hadits yang menunjukkan bahwa usaha dan doa dapat mengubah takdir. Salah satu contohnya adalah firman Allah SWT:
 
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri." (QS. Ar-Ra'd: 11)[__LINK_ICON]
 
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah SWT tidak akan mengubah keadaan suatu kaum jika mereka sendiri tidak berusaha untuk berubah.
 
Hadits Nabi Muhammad SAW juga menyebutkan:
 
"Tidak ada yang menolak takdir kecuali doa." (HR. Ibnu Majah)[__LINK_ICON]
 
Hadits ini menunjukkan bahwa doa merupakan salah satu cara yang ampuh untuk memohon kepada Allah SWT agar mengubah takdir.
 
Jenis Takdir dan Cara Mengubahnya
 
Dalam Islam, takdir dibagi menjadi dua jenis:
 
- Takdir Muallaq: Takdir yang masih tergantung pada usaha dan pilihan manusia. Contohnya, seseorang yang ingin sukses dalam bisnis, maka ia harus berusaha dengan sungguh-sungguh dan berdoa agar usahanya berhasil.
- Takdir Muqadar: Takdir yang sudah pasti terjadi dan tidak dapat diubah oleh manusia. Contohnya, kematian adalah takdir yang pasti terjadi bagi setiap manusia.
 
Untuk mengubah takdir muallaq, manusia perlu melakukan berbagai upaya, seperti:
 
- Berusaha dengan sungguh-sungguh: Allah SWT tidak akan mengubah takdir seseorang jika ia tidak berusaha untuk mengubahnya.
- Berdoa dengan khusyuk: Doa merupakan senjata yang ampuh untuk memohon kepada Allah SWT agar mengubah takdir.
- Beramal saleh: Amal saleh dapat menjadi faktor penentu dalam mengubah takdir.
- Bersabar dalam menghadapi cobaan: Kesabaran dalam menghadapi cobaan menunjukkan keimanan yang kuat dan dapat membuka jalan untuk mengubah takdir.
 
Kesimpulan
 
Konsep mengubah takdir dalam Islam merupakan konsep yang kompleks dan penuh makna. Takdir memang sudah ditetapkan oleh Allah SWT, namun manusia memiliki peran dalam mengubahnya melalui usaha dan doa.
 
Penting untuk dipahami bahwa usaha dan doa tidak akan mengubah takdir muqadar, namun dapat mengubah takdir muallaq.
 
Dengan memahami konsep ini, kita dapat menjalani hidup dengan penuh keyakinan, semangat, dan optimisme. Kita harus selalu berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan memohon kepada Allah SWT agar diberikan jalan yang terbaik dalam hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun