Mohon tunggu...
annisa wardianti
annisa wardianti Mohon Tunggu... -

si periang, pembawa pena

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nasi Putih dan Garam

22 Maret 2012   11:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:37 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13323876121636904413

Ku lempar tas sekenanya setibanya dikamar, dan ku hempaskan pula tubuh ku diatas kasur. Hari itu aku sedikit tidak enak badan, tak ada makanan yang masuk hari ini, hanya minum dan minum ditambah supelmen sebagai pasukan tambahan utuk tubuh.

Ibuku duduk disebelah ku menyuguhkan makanan, sepertinya ia tau apa yang ku rasakan tanpa harus menanyakannya. tapi perut dan mulut ku menolak untuk dimasuki makanan. ketika malam sudah lebih larut dan aku ingin menyetel televisi tiba-tiba ku lihat ada nasi putih yang masih hangat terlihat kepulan asap tipis diatasnya, aku mencomotnya dengan tangan ku, sedikit asin, namun sambil menonton telivisi tak henti jemari ku mencomot nasi dari mangkuk itu. terakhir aku sempat menjilati sisa nasi di jemari ku selesai melahapnya, betapa nikmatnya tak sedikit pun aku merasa mual.

KU tatap kembali mangkuk yang telah kosong tersebut, sebenarnya apa yang terdapat pada nasi tersebut, hingga terasa begitu lezat. Rasa hangat dan bahagia terasa dalam tubuh ku, aku baru sadar kalau itu bukan sekedar nasi, tapi benar-benar makanan istimewa, makanan yang selalu ia suguhkan padaku saat aku kecil dulu ketika sakit. setelah belasan tahun ia masih iangat apa yang aku inginkan untuk dimakan apabila sedang sakit "Tanks mom"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun