Kenapa? Marah baca judulnya? Truss mau apa? Bisa apa kamu?
Hmmm amarhmu yang meledak karena dilabeli goblok tidak akan merubah nasibmu dan nasib orang lain. Emang kenyataannya kalian goblok, ga percaya? cobalah merenung sejenak, jika kesadaran dan nalarmu "standar" sebenarnya kau tidak hanya goblok tapi kamu juga apatis, maka jadilah kamu orang miskin yang goblok dan apatis. Kok miskin dibawa-bawa, emang kenyataannya orang Indonesia miskin dalam segala asepek, kenapa marah lagi? ga terima? trus kamu bisa apa? dasar kampungan, primitif
Bukalah matamu, sadari realitas disekitarmu, tanya hatimu, sadari standar moral yang kamu miliki.
Seandainya rakyat diberi kebebasan memiliki senjata api maka sayalah orang pertama yang akan menggunakannya untuk menembaki orang lain. Bukan karena masalah pribadi, melainkan karena orang-orang tersebut telah merampok, menghina dan menginjak-injak rakyat negeri ini, dan tidak ada seorangpun yang dapat menghentikan mereka.Â
Jijik rasanya, disaat pertumbuhan ekonomi yang hanya 4,67% (bahkan berpotensi lebih rendah lagi) dengan tingkat inflasi 6,79% bagaimana mungkin kalain masih sibuk membahas tunjangan tunjangan dan tunjangan, dasar mahluk berkaki empat, yang ada dikepalamu hanyalah masalah uang dan perut.Â
- Tunjangan kehormatan 5,5 - 6,6 juta, untuk alasan apa kalian layak mendapatkan tunjangan kehormatan, bahkan predikat sebagai orang terhormatpun tidak layak untuk kalian dapatkan
- Tunjangan fungsi pengawasan 3,7 -5,2 juta, dasar maling, cobala untuk melaungkan waktu sejenak melihat rekaman video rapat-rapat yang kalian lakukan, pada saat diliput, saat rapat pentingpun kalian tidur, pengawasan apa yang kalian lakukan.
- Langganan telepon, 4,2 juta, provider terkemuka dinegeri ini menyediakan paket nelpon berjam-jam hanya dengan tarif 3.500 rupiah jika diakumulasikan maka hanya 105.000/ bulan. Kok kalian 4,2 juta
Ada yang salah dengan sistem pemerintahan negeri ini, pejabat bukan lagi pelayan rakyat, perlu untuk mendefiniskan ulang makna peejabat dan wakil rakyat. Apapun konteksnya yang jelas secara maknawi mereka harus diartikan sebagai kelompok orang yang rakus, berjuang untuk memperkaya diri sendiri/ klannya, tidak tau malu.
Ingatlah itu uang rakyat, kalian memaksakan untuk menarik uang dari golongan fakir miskin dan papah dengan dalih pajak. Kau gunakan uang mereka untuk memuaskan syawat syetanmu.Â
Rakyat negeri ini yang berjumlah lebih dari 250 juta ornag entah karena tidak sadar atau karena apatis membiarkan mahluk-mahluk berkaki empat bertindak leluasa sesuka hatinya. Tidak ada kontrol, tidak ada tekanan yang diberikan, hingga pejabat zalim tanpa takut merampok dan manzalimi rakyat.
Ingatlah ajaran agama kalian wahai kelompok mayoritas, wajib hukumnya untuk memerangi pemimpin yang zalim.Â
Jika dahulu saya begitu menyesali lepasnya Timor-Timor maka sekarang saya dapat mengerti dan tersenyum atas kesadaran dan tingkat kognitif rakyatnya yang lebih tinggi dari orang Indonesia.
Jika dahulu saya menyayangkan kemunculan GAM dan OPM maka sekarang saya mengerti maksud dan derita yang kalian rasakan. Kalian telah mendapatkan perhatian dan pujian dari saya. Lebih baik mati mulia daripada hidup terhina,Â