Beda negara maka beda pula tren media sosialnya. Jika media sosial Indonesia disesaki dengan berita mengenai kabut asap, revisi UU KPK, dan berita pembakaran gereja, maka di Rusia mengolok-olok Amerika adalah tren media sosial pemimpin di negara ini.
Baru satu hari yang lalu Putin mengejek Amerika dengan mengatakan mereka bodoh dan lemah. Kini giliran Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov yang mengejek Amerika. Ia mempertanyakan kinerja angkatan bersenjata Amerika yang berjumlah sekitar 25.000 perosnel namun tidak membawa dampak apa-apa di Suriah. Sementara Rusia hanya dengan 30 pesawat dalam seminggu mampu membuat ISIS kalang kabut.
Standar ganda dan ketidak jelasan sikap Amerika juga menjadi sorotan, bukan hanya oleh Rusia tapi oleh dunia. Amerika telah mengetahui dan menyadari bahwa senjata yang mereka pasok untuk pemberontak moderat pada akhirnya akan mengalir pada ISIS yang juga dianggap musuh oleh Amerika. Senjata-senjata tersebut pada akhirnya akan digunakan untuk membunuh personel Amerika sendiri. Hal ini memunculkan pertanyaan bahwa Amerika sebenarnya hanya bersandiwara dalam memarangi ISIS. Tidak ada niat dan tindakan nyata dari Amerika untuk memberangus ISIS.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI