Mohon tunggu...
Rahmat Ars
Rahmat Ars Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

DPR RI Salah Kapra (Lakon Ketua dan Wakil Ketua)

6 September 2015   13:09 Diperbarui: 6 September 2015   13:09 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kontrofersi dan selalu mengkritik, tapi ia sendri adalah sosok yang anti kritik. Dikritik sekali, ancam layangkan somasi, pertanyaannya seandainya orang yang kamu kritik melayangkan somasi berapa banyak somasi yang akan engkau terima?

Jelaskan kira-kira apa urgensinya seorang sekaliber ketua dan wakil ketua DPR menghadiri jumpa pers dari seorang kandidat calon presiden? 

Coba lihat kembali rekaman videonya apakah layak Ketua dan Wakil Ketua DRP dengan tampang plonga plongo berdiri di belakang Donal Trump yang hanya seorang pengusaha? setelah konferensi pers lalu ditinggalkan begitu saja?

Jika kemudian di TV One Anda menjelaskan "apa relevansinya dengan kami, bukan pada masa kampanye menghadiri jumpa pers calon presiden negera lain?"

Coba kita balik logikanya, Apa urgensinya seorang ketua dan wakil ketua menghadiri jumpa pers seorang calon presiden dari negara lain? Jika kemudian Anda menggunakan alasan investasi, pertanyaannya investasi apa yang akan dilakukan Donald Trump di Indonesia sebagai hasil lobi kalian? apakah elok wakil rakyat yang menemui pengusaha di kantornya? kemudian mengikutinya turun berdiri di belakangnya untuk menonton? 

Ketika ditanya apa rakyat Indonesia mendukung saya? YA SANGAT, jawaban apa itu, haloooo sadarkah? 

Mengapa disaat ada masalah keuangan, dan disaat negara lain hanya mengirimkan 8 delegasi kalian malah berangkat dengan 14 orang delegasi? siapa saja yang berangkat? berapa anggaranya? bagaimana rincian alokasinya? apa hasil yang kalian dapatkan?

Jika kemudian Anda bertanya mengapa saya menulis ini, maka jawabannya adalah karena saya rakyat Indonesia, dan Anda adalah pelayan kepentingan rakyat.

Daripada Anda sibuk mengancam untuk mensomasi orang lain, sebaiknya Anda sibuk mencari jawaban pertanyaan kami. Sebaiknya luangkan waktu untuk merenungkan etis dan eloknya tindak tanduk Anda?

Anda kritikus tiap tindakan pemerintah, tapi ketika Anda dikritik oleh orang yang harusnya Anda layani, Anda malah mengancam dengan somasi, apakah itu elok? tidakkah itu lucu?

Aorgan dan sombong, saya masih ingat kata-kata tidak sopan Anda di salah satu TV yang ditonton jutaan warga Indonesia, Anda mengatakan pada lawan debat Anda "GAGAL PAHAM" apakah itu sopan, layak untuk diucapkan wakil ketua DPR?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun