Mohon tunggu...
Misbahuddin Hasan
Misbahuddin Hasan Mohon Tunggu... Petani -

menulis selalu memberikan sensasi tersendiri. Mari membiasakan diri untuk menulis. jangan biarkan hikmah yang terkandung dalam perjalanan hidup terabaikan begitu saja. ayo berbagi cerita. menuangkan hikmah perjalanan hidup dalam bentuk tulisan akan mengabadikan nama kita. Blog: http://www.penapancasila.top

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Teruslah Tersenyum Wahai Malaikat Kecil

24 Maret 2016   15:34 Diperbarui: 24 Maret 2016   15:38 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="berpose saat selesai belajar baca Al-Qur'an"][/caption]Ditengah perjalanan menuju Perintis Kemerdekaan, saya melihat seorang lelaki mengenakan pakaian kemeja biru, gaya rambut belah samping berhias hitam putih sedang mendorong sepeda gerobak yang berisikan  7 karung botol minuman bekas pakai. Ia dikawal dua anak perempuan berseragam SD. Nampaknya kedua anak itu adalah putrinya. Panasnya sengatan matahari bukanlah hambatan sehingga mereka masih tetap melanjutkan perjalanannya.

Salah satu pengawalnya  memasukan tangan dalam Tas jinjing berbahan kresek. Saat ia menarik tangannya, terlihat botol plastik putih berisikan air Hitam. Dengan lincah, anak itu membuka penutup botol lalu menyodorkan dengan tangan kanan kepada lelaki tua yang sedang asik mendorong sepeda gerobaknya.

Lelaki tua itu melepaskan pengangan tangan kanannya dari besi bundar yang melintang didepannya. Dengan segera ia menyambut tangan anaknya yang sedang menggenggam botol. Ia mengambil botol itu lalu meneguknya. Setelah itu, ia mengembalikan botol itu pada anaknya serambi manampakan wajah yang dihiasi senyum manis.

Anak itu membalas senyuman ayahnya. Ia menaruh botol itu ketempat semula. Sesampainya di bundaran Samata Gowa, mereka  menunuju arah Antang. Dan akhirnya, mereka lenyap dari pandangannku.

dimuat juga di web pribadi saya.www.penapancasila.top

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun