Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI, Ajiep Padindang, menilai Bank Indonesia kurang peka terhadap melemahnya nilai tukar rupiah. Menurut dia, gejala melemahnya rupiah sudah terjadi sejak akhir 2014, tetapi tidak diantisipasi dengan baik.
Anggota Komite IV DPD itu mengatakan pernah menggelar rapat kerja dengan Gubernur BI Agus Martowardojo pada akhir Februari lalu. Saat itu DPD mengingatkan bahwa kurs rupiah berpotensi tembus Rp 13.000 per dolar AS.
Pada akhirnya, kata Ajiep, BI tetap mematok nilai tukar rupiah Rp 12.500 per dollar AS. "Tapi justru Gubernur BI salah. Kami yang melakukan kajian budget office penyelenggaraan keuangan merasa prihatin dan khawatir dengan kondisi tersebut," ujarnya.
Selain itu, Mantan Gubernur BI, Darmin Nasution turut berbicara soal pelemahan rupiah ini. Dia menyatakan bahwa ada beberapa elemen yang mempengaruhi pelemahan nilai tukar belakangan ini.
"Kurs itu, ada yang dipengaruhi oleh sentimen pasar, hiruk pikuk informasi, ada juga yang disebabkan oleh elemen fundamental. Elemen fundamental itu, sebenarnya bisa diketahui apa pakem kebijakannnya atau apa saja yang harus dilakukan," ungkap Darmin
"Itu juga bisa dalam bentuk pembelian SUN (Surat Utang Negara). Maka dari itu saya kira berpengaruh kepada kurs, sehingga sebenarnya diperlukan kemampuan beberapa bidang untuk menghadapi persoalan kurs ini," tuturnya.
Sumber :
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/600265-rupiah-melemah--ini-komentar-mantan-gubernur-bi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H