kekasihku,
bintang malam segera pamit
entah malu pada sorotan fajar yang perlahan melahap tebing
ataukah pada kegelapan yang sudah berserah diri untuk di hukum oleh percakapan hari ini
embun pagi telah jatuh di beranda kesejukan
meneteskan ingatan pada karang-karang tajam
tanpa luka (batin) untuk saling menebus dosa
dan tak pernah menunggu esok untuk menepisbersihkan luka-luka lama
kekasihku,
pagi telah dinyanyikan oleh suara-suara kegaduhan
menggetarkan kamar jiwamu yang sepi
engkau akan menggigil disergap kegelisahan
sebelum hujan turun menerjemahkan jadi lautan amarah
pergilah pada kenangan untuk hidup menghargai matahari dan bulan
kekasihku,
jika hari ini adalah sebuah lembaran kusut yang memburu imajinasimu
berilah kebijaksanaan untuk melepasnya
sebab separuh gairahku akan menjadi atap
menghadang kisah hujan di musim ini
Batas Kota, 10 April 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H