Mohon tunggu...
Rayon Penakluk Al  Adawiyah
Rayon Penakluk Al Adawiyah Mohon Tunggu... Psikolog - Organisasi Ekstra Kampus

Pergerakan dari para penakluk untuk PMII

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rayon Penakluk Al-Adawiyah Memperingati Satu Abad NU

4 Februari 2023   08:29 Diperbarui: 4 Februari 2023   08:31 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ziarah makam KH Abdul Wahab Chasbullah (Dokpri)

Pengurus Rayon Penakluk Al-Adawiyah berziarah ke makam para pendiri NU sebagai bentuk aksi nyata dalam rangka memperingati satu abad NU di tahun ini, kegiatan ini yang diinisiasi langsung oleh Biro Keislaman dengan berziarah ke makam para pendiri NU yang diantaranya KH Abdul Wahab Chasbullah, KH Bisri Syansuri, dan KH Hasyim Asy'ari  di Jombang pada Kamis (1/2/2023). Co Biro Keislaman, Zia Ijtihad El-Hakim, mengutarakan bahwasanya kegiatan ziarah ini sebagai bentuk langka nyata para kader dalam memiliki sensitivitas dan kepekaan batin terhadap perjuangan para pendiri NU terdahulu. "Jangan mencari hidup di NU, tapi hidupilah NU dengan keberadaan dirimu didalamnya," ujar Zia Ijtihad El-Hakim.

Sejatinya  kegiatan ziarah yang dilakukan para kader ini menjadi satu hal pembeda yang melekat pada warga NU dengan segelintir orang yang memiliki pemahaman berbeda. Dan hal ini sebagai bentuk diferensiasi para kader sebagai warga Nahdiyin dalam menghormati yang sudah meninggal dengan samanya menghormati ketika semasa hidupnya. Setelah ziarah para kader juga melakukan sowan ke pondok pesantren Annajiyah 2 yang dimana masih dhuriyyah dari KH Abdul Wahab Chasbullah untuk meminta dawuh dan doa dari abah pimpinan pesantren.

Pamflet Informasi Forum Diskusi Social-Economy-Religion (Dokpri)
Pamflet Informasi Forum Diskusi Social-Economy-Religion (Dokpri)
Pada malam harinya yang bertempat di Rayon Penakluk Al-Adawiyah, kami para kader melakukan forum diskusi dengan menghadirkan para pemantik dari PC PMII Kota Malang. Kegiatan ini yang diinisiasikan oleh Biro Intelektual dengan harapan tumbuh semangat dalam diri para kader mengenai bahasan isu terkini dan juga pemantapan daya pikir yang semakin kritis dan kompeten terhadap berbagai hal.

Fawaid Baidhowi  selaku pemateri menuturkan, bahwasanya NU saat ini sudah menjadi wadah terbesar dengan banyaknya kuantitas kader disetiap daerahnya di Indonesia, tapi mengapa hal ini masih belum bisa menunjukkan hasil konkret dengan lahirnya  kader-kader akademik yang ada. Karena dirasa NU saat ini hanya berfokus ke ranah agama, sosial, masyarakat, dan politik saja, sedangkan kader akademiknya yang sudah tertinggal jauh oleh para kader organisasi-organisasi sejenis lainnya.

Peserta forum diskusi dengan pemateri (Dokpri)
Peserta forum diskusi dengan pemateri (Dokpri)
Lutfi Ardiansyah selaku Co Founder Ecozystem memaparkan, sangat disayangkan dengan banyaknya kuantitas muslim dan NU terbesar di dunia ini tidak menjadikan negara Indonesia sebagai puncak dalam ekspor-impor bahan pangan halal, karena hal ini memiliki impact yang sangat signifikan dalam mendongkrak kemajuan angka perekonomian negara sendiri. Maka dengan itu, harapan besar di saat ini dan masa mendatang kepada para kader-kader NU ini lebih kreativ dan peka serta dengan berbagai hal yang sudah dihadapkannya. Mengingat daya persaingan yang semakin ketat dan kemajuan teknologi yang semakin pesat menjadi suatu peluang besar untuk menciptakan dan mengembangkan banyak hal yang bisa menjadi kebermanfaatan dan income untuk diri sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun