Pengurus Rayon Penakluk Al-Adawiyah berziarah ke makam para pendiri NU sebagai bentuk aksi nyata dalam rangka memperingati satu abad NU di tahun ini, kegiatan ini yang diinisiasi langsung oleh Biro Keislaman dengan berziarah ke makam para pendiri NU yang diantaranya KH Abdul Wahab Chasbullah, KH Bisri Syansuri, dan KH Hasyim Asy'ari  di Jombang pada Kamis (1/2/2023). Co Biro Keislaman, Zia Ijtihad El-Hakim, mengutarakan bahwasanya kegiatan ziarah ini sebagai bentuk langka nyata para kader dalam memiliki sensitivitas dan kepekaan batin terhadap perjuangan para pendiri NU terdahulu. "Jangan mencari hidup di NU, tapi hidupilah NU dengan keberadaan dirimu didalamnya," ujar Zia Ijtihad El-Hakim.
Sejatinya  kegiatan ziarah yang dilakukan para kader ini menjadi satu hal pembeda yang melekat pada warga NU dengan segelintir orang yang memiliki pemahaman berbeda. Dan hal ini sebagai bentuk diferensiasi para kader sebagai warga Nahdiyin dalam menghormati yang sudah meninggal dengan samanya menghormati ketika semasa hidupnya. Setelah ziarah para kader juga melakukan sowan ke pondok pesantren Annajiyah 2 yang dimana masih dhuriyyah dari KH Abdul Wahab Chasbullah untuk meminta dawuh dan doa dari abah pimpinan pesantren.
Fawaid Baidhowi  selaku pemateri menuturkan, bahwasanya NU saat ini sudah menjadi wadah terbesar dengan banyaknya kuantitas kader disetiap daerahnya di Indonesia, tapi mengapa hal ini masih belum bisa menunjukkan hasil konkret dengan lahirnya  kader-kader akademik yang ada. Karena dirasa NU saat ini hanya berfokus ke ranah agama, sosial, masyarakat, dan politik saja, sedangkan kader akademiknya yang sudah tertinggal jauh oleh para kader organisasi-organisasi sejenis lainnya.