Mohon tunggu...
Adriansyah Abu Katili
Adriansyah Abu Katili Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo.

Saya dosen pada Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Memiliki hobi membaca dan menulis. Saya membaca buku fiksi maupun non fiksi dan puisi. Saya juga suka menulis, baik tulisan ilmiah, ilmiah populer, fiksi, dan puisi.,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jin Sakti dan Kita

29 Agustus 2024   19:46 Diperbarui: 29 Agustus 2024   19:49 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Aladin beserta lampu wasiat serta jin. Gambar dikreasikan dengan bantuan https://www.bing.com/images/create/

Apa yang terpikirkan oleh kita bila kita mendengar tentang jin sakti? Mungkin sebgaian dari kita akan teringat cerita tentang jin sakti, jin sakti yang bagaimana? Kita mungkinmasih ingat jin sakti dalam cerita "Aladin dan Lampu Wasiat."

Nah kali ini saya menulis tentang jin sakti dalam lampu wasiat Aladin. Alkisah, Aladin menemukan sebuah lampu wasiat di dalam suatu gua. Lampu itu disebut wasiat karena memiliki keajaiban. Dalam lampu itu berdiam satu jin sakti.

Jin itu sangat sakti. Dia mampu mengabulkan semua permintaan manusia. Namun dia hanya mau mengabulkan permintaan orang yang memiliki dan menguasai lampu itu. Nah karena Aladin yang memiliki dan menguasai lampu itu, maka jin itu mengabulkan semua permintaan Aladin.

Baca juga: Si Bule dan Kita

Aladin lalu mengajukan berbagai macam permintaan kepada jin itu. Aladin meminta makanan enak, dalam sekejap mata makanan enak tersedia. Aladin minta pakaian indah dan mahal, pakaian itupun tersedia dalam hitungan seperempat detik. Aladin minta rumah mewah, rumah mewah lalu tiba-tiba berdiri di depannya.

Aladin sangat senang. Dia bahagia karena bisa membahagiakan ibunya. Ibunya makin sayang kepada Aladin. Aladin juga makin senang.

Suatu saat, Aladin melihat sebuah tandu kerajaan lewat di depan rumahnya. Ternyata itu tandu membawa puteri raja. Aladin jatuh cinta. Dia lalu meminta ibunya melamar puteri raja. Ibunya meskipun awalnya takut, namun akhirnya memberanikan diri pergi ke istana.

Raja bersedia menerima lamaran Aladin dengan syarat Aladin mampu membangun istana sebagai maskawin. Istana itu harus berdiri di depan istana raja. Istana itu harus lebih indah dari istana raja. Istana itu juga harus sudah berdiri dalam waktu semalam.

Ibunya Aladin shock berat. Namun Aladin tenang-tenang saja. Malam harinya dia menggosok-gosok lampu wasiatnya. Muncullah jin. Aladin lalu meminta istana itu. Jin menyanggupi. Dalam waktu hanya semalam, istana itu sudah berdiri di depan istana raja. Istana itu lengkap dengan ornamen-ornamen emas.

Singkat kata, Aladin lalu menikah dengan puteri raja. Mereka hidup berbahagia di istana yang dibangun oleh jin.

Namun ada tukang sihir yang jahat. Melalui siasat yang licik, dia berhasil mencuri lampu wasiat Aladin ketika Aladin sedang bepergian. Dia lalu memiliki dan menguasai lampu itu. Lalu dia menggosok-gosok lampu itu. Keluarlah jin sakti. Tukan sihir jahat lalu memintanya memindahkan istana Aladin ke tempat jauh. Jin dengan takjim memenuihi permintaan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun