MAAFKAN KAMI
Kepada Chairil Anwar
Chairil, maafkan kami
Yang terlena dan tertidur di garis batas
Pernyataan dan impian
Sehingga tak mampu menjaga Bung Karno
Tak mampu menjaga Bung Hatta,
Tak mampu menjaga Bung Syahrir
Bahkan kami menggempur tugu kebangsaan
Yang telah mereka bangun
Dari campuran darah dan air mata mereka
Chairil, maafkan kami
Dada kami tak pernah hampa
Kala hening di malam sepi
Dada kami tak hampa dari nafsu kekayaan,
Nafsu harta, nafsu tahta
Sehingga kami tak mampu mendengar suara mereka
Yang kini tinggal tulang diliputi debu.
Kami tak mampu mengenang mereka
Karena saat acara sakral mengeningkan cipta,
Setiap tanggal 17 Agustus, ataupun tanggal 10 November,
Kami sekedar menggugurkan kewajiban,
Kami kehilangan roh dari hening cipta
Dan jiwa kami hampa
Sehingga hati kami menari-nari di atas tumpukan
Tulang-tulang berserakan itu.
Gorontalo, 22 Juni 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H