Mohon tunggu...
Adriansyah Abu Katili
Adriansyah Abu Katili Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo.

Saya dosen pada Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Negeri Gorontalo (UNG). Memiliki hobi membaca dan menulis. Saya membaca buku fiksi maupun non fiksi dan puisi. Saya juga suka menulis, baik tulisan ilmiah, ilmiah populer, fiksi, dan puisi.,

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Agama itu Bagai Musik

28 Maret 2024   09:44 Diperbarui: 28 Maret 2024   10:29 1598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: https://koran-jakarta.com

AGAMA ITU BAGAI MUSIK

Tahukan Guys, ternyata agama, hususnya Agama Islam itu bagai music? Bagaimana bisa? Bukankan agama identic dengan ibadah, syahadat, sholat, puasa, zakat, haji? Bukankah agama juga identik dengan hukum-hukum seperti halal, haram, fardhu, sunat, dan makruh? Sementara musik identik dengan seni, hiburan, nyanyian? Bagaimana bisa agama bisa bagai musik? Tenang, Bro. Baca ulasan ini dengan baik. Ini kisah sejarah yang nyata.

Alkisah, suatu saat Kyai Ahmad Dahlan, pahlawan nasional, pendiri Muhammadiyah, sedang bercengkrama dengan para muridnya di suatu pengajian di rumah kyai. Ketika sedang asyik-asyikya pengajian, salah seorang murid yang masih remaja bertanya kepada kyai, "Kyai, apakah agama itu?"

Baca juga: Sastra dan Agama

Kyai tidak langsung menjawab. Kyai diam beberapa saat. Kyai lalu, dengan tidak berkata-kata, mengambil biolanya yang sedang terletak di lantai. Kemudian Kyai memainkan biola itu dengan baik, penuh penghayatan. Nada-nada musik mengalun dengan lembut, penuh keindahan, merdu tiada tara. Semua murid yang hadir di situ mendengarkan dengan nikmat. Bahkan ada yang sampai memejamkan mata saking menghayati permainan biola sang Kyai.

Setelah selesai memainkan biola, Kyai lalu bertanya kepada seluruh muridnya, "Apa yang kalian rasakan saat mendengarkan permainan biola tadi?" salah seorang menjawab,, "Keindahan, Kyai." yang lain menjawab, 'Kayak mimpi."

"Itulah agama. Kalau agama. Agama di tangan orang yang mengerti akan terasa indah, menentramkan, mendamaikan." Kata kyai dengan tersenyum bijak.

Baca juga: Universitas Ramadan

Kyai lalu menyuruh salah seorang memainkan biola itu. Remaja itupun lalu mengambil biola dari tangan kyai lalu memainkannya. Tak lama kemudian terdengarlah nada sumbang biola itu. Nadanya kacau, membuat sakit telinga para pendengarnya. Remaja itu segera menghentikan permainan biolanya dengan tersipu-sipu karena malu.

" Nah, bagaimana dengan permainan biola tadi?" tanya Kyai. "Kacau, Kyai." Kyai lalu merasa bahwa inilah saatnya menyimpulkan untuk menjawab pertanyaan remaja tadi.  Kyai lalu menimpali dengan senyum bijak, serius tapi santai, "Nah, itulah agama. Kalau kita tidak mempelajarinya dengan benar akan membuat kacau, meresahkan masyarakat."

Guys, dari kisah tadi ternyata benar agama itu bagai musik. Musik bila dimainkan dengan benar akan menghasilkan keindahan yang mendamaikan, mennetramkan. Sebaliknya dimainkan tidak dengan ilmu yang benar nadanya akan kacau, membuatk sakit telinga, dan membuat kacau. Seperti agama, kalau dipelajari dengan benar, diamalkan dengan benar, akan menentramkan dan mendamaikan. Sebaliknya bila tidak dipelajari dengan benar akan membuat kacau kehidupan, membuat resah masyarakat.

Denagan demikian jelas, bagaimana agama itu bagai musik.  Kita berusaha agar bisa menentramkan masyarakat dengan pengamalan agama yang benar. Kita juga berharap bisa mewacanakan agama dengan ilmu yang benar disertai kearifan agar kita bisa menjadikan agama ini sebagai sumber kebaikan, ketentraman, dan kedamaian. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun