Maka dimulailah perjalanan baru mereka, menjadi inspirasi bagi banyak pasangan lain di sekitar mereka. Bayu dan Marta sering diundang untuk berbicara di berbagai acara, membagikan cerita cinta mereka yang penuh liku namun tetap kokoh. Mereka menjadi bukti nyata bahwa usia bukanlah penghalang untuk memulai kembali, dan bahwa cinta yang didasari iman selalu memiliki kesempatan untuk tumbuh lebih kuat.
Di suatu senja, saat mereka kembali ke Menara Asmaul Husna, Marta berkata sambil memandang ke arah sungai, "Bayu, aku merasa kita telah mencapai puncak yang lebih tinggi dari menara ini. Puncak kebahagiaan yang hanya bisa dicapai dengan cinta, doa, dan usaha bersama."
Bayu tersenyum, menggenggam tangan Marta erat. "Dan kita akan terus mendaki bersama, Marta. Hingga waktu memisahkan kita di dunia ini, dan semoga mempertemukan kita kembali di surga-Nya."
Samarinda terus menjadi saksi perjalanan cinta mereka. Kota itu tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi rumah bagi cinta yang abadi, yang tumbuh semakin kuat seiring waktu.
Samarinda, 23 November 2024
#Penadebu_Cerpen_Cinta di Menara Asmaul Husna
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H