Serba-Serbi Nobar Bola, Malam 15 November 2024
Malam itu, 15 November 24, menjadi salah satu malam yang penuh tantangan. Kami baru saja pulih dari badan yang kurang fit. Â Hasrat untuk menyaksikan pertandingan yang ditunggu-tunggu---Indonesia vs Jepang telah tiba. Seperti biasa, aku sudah siap mental untuk menyaksikan pertandingan ini dengan teman-teman. Namun satu masalah besar yang harus dihadapi, kondisi badanku yang sedang tidak fit. Semalam, aku bahkan kesulitan menidurkan orang-orang di rumah. Pikiranku berputar, penuh dengan rasa khawatir karena kesehatan yang menurun dan perasaan tidak enak.
Namun, aku beruntung, hidupku dikelilingi oleh orang-orang yang penuh kasih saying. Mereka yang selalu peduli dan membuat segalanya terasa lebih baik. Di rumah, ada istriku yang penuh perhatian, anak-anak yang ceria, dan suasana yang hangat. Sesuatu yang membuatku merasa nyaman, walaupun malam itu ada usahaku sedikit merasa kebingungan mau keluar.
Namun, malam ini aku merasa seperti ada yang kurang. Pertandingan besar sedang berlangsung, dan aku tak bisa melewatkannya begitu saja. Teman-temanku sudah berkumpul untuk nonton bareng, tetapi ada satu masalah: aku tidak diizinkan keluar rumah. Istriku khawatir melihat kondisiku yang lelah dan kurang sehat. Aku tahu dia hanya ingin yang terbaik, tapi hatiku tetap bergolak ingin ikut merasakan atmosfir pertandingan bersama teman-teman.
Setelah berpikir beberapa saat, aku akhirnya memutuskan untuk keluar. Karena aku tahu, jika aku mengajak teman-teman datang ke rumah, bisa-bisa aku dibujuk untuk tetap tinggal. Jadi, aku memilih jalan yang lebih halus: diam-diam keluar rumah.
Dengan celana pendek dan kaos seadanya---pakaian yang bahkan terasa tidak layak untuk keluar rumah---aku memberanikan diri. Istriku tidak curiga, dan aku berusaha seefisien mungkin agar tidak menimbulkan kegaduhan. Motor kami keluarkan perlahan, menuntunnya pelan-pelan ke ujung gang. Baru setelah itu kami stater dan melaju menuju tempat teman-teman berkumpul.
Alhamdulillah, setelah perjuangan diam-diam ini, akhirnya aku tiba di tempat nonton bareng. Suasana sangat berbeda dengan di rumah---suara sorakan, tawa, dan hingar-bingar membuatku merasa hidup kembali, meskipun tubuhku masih belum fit. Dalam keramaian itu, aku lupa sejenak tentang sakitku dan hanya terfokus pada pertandingan, bersorak bersama teman-teman, merayakan setiap gol yang tercipta.
Akhirnya, aku merasa apa yang aku lakukan ini tidak sia-sia. Meski dengan badan yang masih lelah, tetapi kebersamaan dengan teman-teman membuatku merasa lebih segar. Malam itu, meski sederhana, adalah salah satu momen yang membuatku merasa penuh.
Sesampainya di rumah, aku kembali dengan senyum lebar, meskipun kondisiku masih belum sepenuhnya pulih. Istriku hanya tersenyum lembut, seolah memahami bahwa ada beberapa hal yang tak bisa ditahan meski dalam keadaan tidak sempurna. Aku tahu, hidup bersama orang-orang yang menyayangi, meski penuh rintangan, selalu ada cara untuk merayakan kebahagiaan dalam segala situasi.
Itulah serba-serbi nonton bola malam itu---sebuah malam yang tak hanya diwarnai dengan pertandingan, tapi juga dengan rasa syukur atas kasih sayang yang mengelilingi hidupku.