Mohon tunggu...
Sutrisno Penadebu
Sutrisno Penadebu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu untuk Dea

14 November 2024   07:38 Diperbarui: 14 November 2024   07:42 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rindu untuk Dea
Oleh: Penadebu

Empat purnama sudah Dea, sekejap terasa,
rindu tumbuh, semakin dalam dan nyata.
Tiap detik yang jauh, ada namamu di udara,
Berbisik lembut, Dea, kau selalu ada.

Cinta yang tidak lagi muda,
Dalam diam malam, ada bayangmu.
Waktu seakan lambat, meski aku tahu,
Di sana pun kau menunggu dalam sendu.

Terhitung malam penuh harap dan tanya,
Kapan rindu berakhir dalam nyata?
Keyakinan tetap aku peluk erat,
Bahwa cinta kita kuat, takkan pernah singkat.

Dea, dalam empat bulan yang singkat ini,
Rindu ini bukan sekadar kata tersimpan sunyi.
Ia adalah doa, di tiap langkah dan napas,
Menjaga cinta hingga kita kembali berbalas.

 Jarak memisah, hati tetap bersandar,
Pada janji kecil yang pernah kita dengar.
Bahwa waktu hanya soal sabar,
Dan cinta sejati tak pernah pudar.

Malam, ku hitung bintang di langit,
Mengirimkan rasa yang tak bisa ku usir.
Dalam hening, ku peluk bayangmu yang samar,
Seolah kau di sini, menghapus segala getir.

Dea, kau hadir di setiap bait doaku,
Di balik harap yang menyelimuti rindu.
Empat bulan ini hanyalah awal cerita,
Tentang kita yang menanti pada takdir dan cinta.

Jarak hanya menguji, membuat hati semakin percaya,
Bahwa suatu hari nanti, kita akan bersama.
Menyatukan rindu yang tertahan begitu lama,
Menjadi nyata, dalam dekap dan cinta yang sempurna

 Babulu, 14 November 2024
#Penadebu_PuisiBebas_RindupadaDea

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun