Mohon tunggu...
Sutrisno Penadebu
Sutrisno Penadebu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Nak, Kamu Sudah Menginjak Remaja

11 Juni 2024   17:24 Diperbarui: 11 Juni 2024   17:27 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nak, Kamu sudah Menginjak Remaja


Penadebu@ Pagi yang cerah, langit biru menyambut kehadiran sebuah keluarga yang penuh harap. Di depan pintu rumah, Bapak dengan penuh semangat menatap anak bungsunya dengan senyuman hangat.

"Nak," ucapnya sambil mengusap kepala sang anak, "Hari ini Bapak akan mengantarkanmu mendaftar di SMA. Semua kakak-kakakmu dahulu alumni di SMA 4 ini. Semoga nanti prestasimu akan melebihi kakak-kakakmu."

Mata anak itu berbinar-binar penuh antusiasme. Dia merasa sangat beruntung memiliki keluarga yang selalu mendukungnya. Dalam perjalanan menuju sekolah, Bapak pun menceritakan kisah-kisah masa lalu. Kisah ketika kakak-kakaknya masih duduk di bangku SMA yang sama. Mereka adalah sosok inspiratif baginya. Kakak-kakak yang sangat menyanyangi adiknya. Kadang ujud dari rasa saying dengan selalu menggodanya. Belum puas jika menggodanya, si bungsu mengeluarkan air mata. Namun itu sebagai hidupnya sebuah rumah tangga.

Alhamdulillah, Allah memberi kakak-kakaknya sosok yang cerdas, bijaksana, dan punya karakter taat beribadah. Pernah suatu waktu karena tidur siangnya tidak terendus, tertinggal salat berjamaah. Semua sudah usai. Kakak tidur di pojok kamar, Ketika terbangun menangis karena tidak dibangunin salat.
Allah memberi beberapa prestasi dari masing-masing yang ada. Dengan tekad untuk mengukir prestasi yang lebih tinggi. Namun tidak pernah lupa ibadahnya tetaplah nomor satu.

Saat tiba di SMA 4, suasana begitu ramai dengan siswa-siswa yang baru saja tiba. Namun, di antara keramaian itu, ada kehangatan yang terasa dalam keluarga mereka. Bapak memberikan semangat terakhir sebelum akhirnya harus meninggalkan anaknya di dalam lingkungan sekolah yang baru.
"Ingatlah, Nak, jadilah yang terbaik. Kita selalu ada di belakangmu, mendukungmu sepenuhnya."

Hari-hari berlalu, dan si bungsu mulai menemukan jalannya di SMA 4. Dia belajar dengan tekun, bergaul dengan baik dengan teman-teman barunya, dan terlibat dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Semua yang dia lakukan adalah sebagai wujud dari tekadnya untuk melampaui prestasi kakak-kakaknya.

Tidaklah mudah, tetapi dia tidak pernah menyerah. Di tengah tantangan dan hambatan yang datang, dia selalu mengingat kata-kata Bapaknya yang memberikan semangat. Setiap kali merasa ragu, dia selalu mengingatkan dirinya sendiri akan harapan keluarganya yang begitu besar padanya.

Setiap langkah yang diambil oleh si bungsu setelah itu menjadi jejak yang semakin menginspirasi. Dia tidak hanya puas dengan pencapaian itu, tetapi terus mengejar impian-impian barunya dengan semangat yang tak pernah padam.

Ketika menghadapi ujian masuk perguruan tinggi, dia mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh. Dia belajar dengan tekun, memperdalam pengetahuannya, dan melibatkan diri dalam berbagai kegiatan yang relevan. Semua itu dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap usaha akan membuahkan hasil.

Dan ketika saat pengumuman hasil ujian tiba, keberhasilan yang didapatkan tidak hanya membuatnya bangga, tetapi juga membuat seluruh keluarganya bersorak kegirangan. Kini, dia telah berhasil mendapatkan beasiswa di salah satu perguruan tinggi ternama, menjadi pelopor di keluarganya yang memasuki perguruan tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun