Mohon tunggu...
Sutrisno Penadebu
Sutrisno Penadebu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Tepian Kandilo: Surga Tersembunyi untuk Ngabuburit di Paser

16 Maret 2024   06:27 Diperbarui: 16 Maret 2024   07:12 1440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sudut-sudut tersembunyi, terdengar suara tawa dan canda yang mengalun lembut di antara pepohonan. Ada juga yang memilih untuk beristirahat di tenda-tenda kecil yang mereka bawa, menikmati tidur malam di alam terbuka dengan udara yang segar dan suara gemericik air sungai yang menenangkan.

Kami segera menikmati durian lokal bersama teman-teman. Rasanya yang legit. Ditambah setelah seharian berpuasa menahan lapar dan dahaga.

Menikmati durian lokal di Tepian Kandilo_Dokpri
Menikmati durian lokal di Tepian Kandilo_Dokpri


Pada beberapa malam tertentu, acara khusus seperti pertunjukan seni tradisional atau ceramah keagamaan juga diadakan di Tepian Kandilo. Ini menambah warna dan keberagaman dalam pengalaman ngabuburit di tempat ini, memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk memperluas pengetahuan dan pengalaman spiritual mereka.

Keindahan Tepian Kandilo tidak hanya terlihat pada malam hari. Saat fajar menyingsing, pemandangan matahari terbit di atas hamparan hijau menjadi momen magis yang tak terlupakan. Warna-warni langit yang berubah dari merah ke oranye ke kuning memberikan energi baru bagi para pengunjung. Rasa-rasanya mengingatkan mereka akan keajaiban alam yang ada di sekitar.

Saat waktu pulang tiba, para pengunjung meninggalkan Tepian Kandilo dengan hati yang penuh kenangan dan rasa syukur. Mereka membawa pulang bukan hanya kenangan indah, tetapi juga semangat persaudaraan dan kebersamaan yang terjalin di antara mereka. Tepian Kandilo bukan hanya sekadar tempat favorit untuk ngabuburit, melainkan sebuah tempat di mana jiwa dan raga bertemu dalam harmoni dengan alam dan sesama.

Di hari-hari selanjutnya, cerita tentang keindahan Tepian Kandilo tersebar luas di kalangan penduduk Paser. Semakin banyak orang yang tertarik untuk mengunjungi tempat ini dan merasakan kedamaian serta kehangatan yang tercipta di sana.

Pemerintah setempat juga mulai memperhatikan potensi pariwisata yang dimiliki oleh Tepian Kandilo. Mereka menyediakan fasilitas yang lebih baik, seperti tempat parkir yang luas, area bermain untuk anak-anak, dan fasilitas toilet yang bersih. Ini membuat pengunjung semakin nyaman saat berkunjung ke tempat tersebut.

Tak hanya itu, acara-acara khusus pun semakin sering diadakan di Tepian Kandilo. Mulai dari konser musik lokal, pameran seni, hingga festival kuliner tradisional. Hal ini tidak hanya meningkatkan minat wisatawan untuk datang, tetapi juga mendukung perkembangan ekonomi lokal dengan melibatkan pelaku usaha kecil dan menengah.

Paser, meskipun semakin populer, Tepian Kandilo tetap mempertahankan pesonanya sebagai tempat yang tenang dan damai. Suasana kebersamaan dan keakraban yang tercipta di antara pengunjungnya tetap menjadi daya tarik utama, meleburkan perbedaan dan memperkuat ikatan sosial di tengah masyarakat Paser.

Seiring berjalannya waktu, Tepian Kandilo tetap menjadi tempat favorit untuk ngabuburit bagi penduduk setempat dan pengunjung dari berbagai penjuru. Keindahan alamnya yang memukau dan suasana yang hangat dan menyenangkan menjadikannya sebagai destinasi yang tak terlupakan bagi siapa pun yang datang mengunjunginya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun