Ma, Terima Kasih Sudah Masakin Saur
Oleh: Penadebu
Hari ini, di rumah kecil sederhana, Mama Aini bersiap-siap untuk memasak saur bulan Ramadan yang penuh berkah. Uang di tangan sebesar Rp25.000,-. Hati Mama Aini dipenuhi rasa syukur dan kebahagiaan karena keluarganya dapat bersama-sama menjalankan ibadah puasa.
Sebagai ibu rumah tangga yang tangguh, Mama Aini berpikir keras bagaimana membuat saur mereka Istimewa, meskipun keterbatasan dana. Dengan uang tersebut, dia memutuskan untuk membeli tempe dan kacang panjang sebagai bahan utama saur keluarganya. Meskipun sederhana, Mama Aini tahu bahwa keikhlasan dan rasa syukur adalah kunci utama dalam menyambut bulan suci ini.
Dengan hati penuh kasih, Mama Aini memasak tempe dan kacang panjang dengan berbagai rempah-rempah yang ada di dapur kecil mereka. Bau harum masakan yang menggoda pun mulai menyebar di seantero rumah, memberikan atmosfer Ramadan yang hangat dan bersahaja.
Saat saur tiba, Mama Aini memasukkan hidangan sederhana tersebut ke dalam piring-piring kecil, meratakan nasi di empat piring agar cukup untuk semua anggota keluarga. Dalam keheningan sejenak, keluarga kecil itu bersama-sama mengucapkan doa syukur atas hidangan yang telah disiapkan.
"Ma, terima kasih sudah masakin saur pertama ini. Meski sederhana, rasanya istimewa karena kita bisa bersama-sama," ucap Syifa, anak sulung Mama Aini, sambil menatap ibunya dengan penuh rasa syukur.
Mama Aini tersenyum bahagia melihat kebahagiaan di wajah anak-anak dan suaminya. Meski berada dalam keterbatasan, keluarga kecil ini merasakan kekayaan yang sesungguhnya. Mereka merasakan kekayaan dalam kebersamaan dan rasa syukur.
Bulan Ramadan berlalu dengan berkah dan kehangatan di rumah Mama Aini. Meskipun hanya dengan uang 25 ribu rupiah, mereka berhasil menjalankan ibadah puasa dengan penuh rasa syukur atas rezeki yang Allah berikan.
Keluarga Mama Aini mempunyai target untuk Ramadan tahun 2024 adalah: