Mohon tunggu...
Sutrisno Penadebu
Sutrisno Penadebu Mohon Tunggu... Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Terik Hujan

3 Desember 2023   04:54 Diperbarui: 3 Desember 2023   05:40 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: PxHere 3872x2592

Di Terik Hujan
Oleh: Penadebu


Terik hujan, rintik menari,
Puisi merayu, sepenuh hati.
Matahari bisu, awan pun diam,
Hati puisi, merayap sepi.

Embun malu-malu, jatuh pelan,
Berkisah, dalam sendu ria.
Kata-kata bergandengan dengan riak,
Hujan menyelip, merangkai kata.

Pohon-pohon bisu, mengelus angin,
Berkisah, sunyi ringin.
Bayang kata berdansa, di tanah basah,
Berbisik, rahasia tak terucapkan tuntas.

Terik hujan, puisi menari,
Rimba kata tumbuh, di bawah hujan kari.
Gerimis menyelinap, peluk kata sendu,
Berbicara, sepi yang hening.

Angin menjadi pena, menulis cerita,
Terukir, di kanvas langit terbuka.
Mata air puisi, melebur dalam rintik,
Cerita terus berjalan, di langit berdendang.

Petir melambai, seperti pena memilin,
Mengalir, tak terhenti dalam pelukan.
Awan adalah kanvas, warnai kata-kata,
Hujan dan puisi, tarian rahasia yang tak terucap.

Di terik hujan, puisi tetap bernyanyi,
Meski matahari tersembunyi di balik awan abu-abu.
Mengajak, merasakan getaran hujan,
Di setiap kata, menyatu dengan alam yang mencinta.

Babulu, 3 Desenber 2023
#Penadebu_PuisiBebas_DiTerikHujan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun