Mohon tunggu...
Sutrisno Penadebu
Sutrisno Penadebu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Embun Pagi Kemarau di Babulu

28 September 2023   05:42 Diperbarui: 28 September 2023   05:47 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Embun Pagi Kemarau di Babulu
Oleh: Penadebu

Di kala kemarau panjang merajai,
Embun pagi di Babulu bermahkota raja,
Dalam senyap, ia tiba tanpa suara,
Menari lembut di ujung rumput yang gersang.

Cahaya mentari menyentuhnya perlahan,
Menggenggam gemintang di dalam pelukan,
Seperti puisi rahasia alam yang terbentang,
Di setiap tetes embun, ia sampaikan makna.

Babulu, tempat di mana bumi berbicara,
Dalam bahasa lembut, dalam gerak halus,
Embun pagi menyirami setiap harapan,
Menghidupkan jiwa yang rapuh dan tumbuh.

Rahasia alam tersimpan dalam titik-titik kecil,
Dalam embun yang merekah di pagi yang sunyi,
Mengajak kita memahami keindahan sederhana,
Babulu, embun, dan kita, satu dalam harmoni.

Di rimba rahasia, di antara dedaunan,
Suara angin berbisik, menyapa keheningan,
Embun di Babulu menari di rerumputan,
Menyelusuri mimpi yang terlupa di antara waktu.

Bagaikan mutiara di helai daun yang berguguran,
Embun memantulkan keindahan alam yang tak terlukiskan,
Meretas sepi, mengisi ruang dalam dada,
Mengalirkan cinta, meresapi bumi yang lapang.

Dalam sentuhan embun, ada pesan alam yang suci,
Dalam setiap titiknya, ada keajaiban yang terkandung,
Babulu, di hatimu, kami temui kedamaian,
Dalam embun pagi, cinta alam mengalir tulus dan kaya.

Babulu, 28 September 2023
#Penadebu-Puisi Bebas_Embun Pagi Kemarau di Babulu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun