Mimpi Afa di Pualam 3 Laki-Laki
Oleh: Penadebu
Di sebuah kota kecil yang dikelilingi oleh perbukitan hijau nan memesona, tinggallah seorang gadis muda bernama Afa. Dia adalah anak gadis satu-satunya dari empat bersaudara. Ketiga kakaknya, Rifa, Firdaus, dan Amantiyo, semuanya laki-laki. Mereka adalah sosok inspiratif bagi Afa dalam menggapai mimpinya.
Rifa, sang kakak pertama, telah menyelesaikan studinya di bidang Teknik Kimia Industri. Dia memberikan inspirasi kepada Afa untuk tekun dalam belajar, bahkan di bidang yang dianggap sulit sekalipun. Firdaus, kakak kedua, adalah lulusan S1 Metalurgi. Keahliannya membentuk logam menginspirasi Afa untuk selalu berinovasi dan menciptakan karya-karya visual yang memukau.
Sementara Amantiyo, kakak ketiga, adalah lulusan S1 Sains. Afa melihat betapa pentingnya ilmu pengetahuan, dan ia selalu termotivasi untuk memperdalam pengetahuannya, terutama dalam bahasa asing. Afa memiliki minat yang tinggi terhadap bahasa asing, dan ia rajin mempraktikkannya setiap harinya, bermimpi suatu hari bisa berbicara lancar dalam beberapa bahasa.
Salah satu keunikan Afa adalah kreativitasnya dalam merancang koreografi yang memukau. Ia memiliki ide-ide segar yang selalu muncul, memikirkan cara untuk memadukan seni dan teknologi. Ia ingin berbagi keunikannya ini dengan dunia, dan cita-citanya adalah menjadi jubir keprisedan di IKN tahun 2045.
Tak hanya berfokus pada peningkatan diri secara profesional, Afa juga sangat menjaga spiritualitasnya. Ia adalah seorang yang rajin beribadah, tidak pernah ketinggalan sholat. Sikap hormat dan patuhnya kepada orang tua merupakan nilai-nilai yang selalu dijunjung tinggi oleh Afa. Meskipun demikian, dia juga belajar untuk menyuarakan pendapatnya dengan bijak dan menghormati pendapat orang lain.
Dalam perjalanannya menggapai mimpi, Afa belajar bahwa keberhasilan bukan hanya tentang mencapai tujuan akhir, tetapi juga proses perjalanan dan bagaimana ia tumbuh sebagai individu. Setiap hari adalah kesempatan untuk belajar, berkembang, dan memberikan yang terbaik bagi dirinya dan dunia sekitarnya. Dengan tekad, kreativitas, dan semangat yang dimilikinya, Afa yakin akan mewujudkan cita-citanya dan menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Suatu hari, Afa mendapatkan kesempatan langka untuk berpartisipasi dalam kompetisi koreografi tingkat nasional. Ini adalah momen yang dinanti-nantikan untuk menunjukkan bakatnya kepada dunia. Afa bersemangat mempersiapkan diri dengan keras, mendalami teknik-teknik terbaru, dan mengembangkan konsep koreografi yang unik.
Namun, di tengah persiapan sibuknya, Afa mendapat berita bahwa ibunya jatuh sakit. Meskipun hatinya hancur, Afa mencoba tetap kuat dan berfokus pada persiapannya. Ia ingat kata-kata semangat yang selalu diucapkan oleh kakak-kakaknya, bahwa tantangan adalah bagian dari hidup dan harus dihadapi dengan kepala tegak.