Layang-Layang Kemarau
Oleh: Penadebu
Layang-layang angkasa biru,
Terbang tinggi mengangkasa,
Selalu banggalah menjadi guru,
Semua ilmunya pastilah berguna.
Cuaca panas, jangan gegabah terbang,
Layang-layangmu kering, api tak kenang,
Jika gajimu takcukup janganlah berdendang,
Lindungi diri, janganlah bernafsu hutang.
Kemarau adalah waktu keringnya tanah,
Simpan air dengan bijak, jangan sia-siakan,
Pak Guru adalah figur hingga berkalang tanah,
Tak fakir membagikan ilmu ke semua siswa-siswinya.
Musim kemarau, hewan haus mencari air,
Bantu mereka, tetapkan bak mandi di halaman,
Pantang salahgunakan ilmu hingga akhir,
Merindu rasa, hormat menjadi pedoman.
Hutan terbakar, makhluk menderita,
Layang-layangmu tak terbang riang,
Jangan gusar menjadi guru desa
Bertanggung jawablah, itu kuncinya.
Kemarau ujian bagi kehidupan,
Tetap sabar, waspada, jangan terlalu takut,
Cita-citamu menguasai segala karakternya,
Pantang menyerah, berjuang sampai lutut.
Matahari bersinar cerah di langit,
Layang-layangmu terbang anggun dan lincah,
Ingatlah, pemberi ilmu tidaklah sedikit,
Jangan biarkan mereka terebut berpecah belah
Kemarau berlalu, hujan pun datang,
Seperti layang-layang turun kembali ke tangan,
Semoga nasihat ini jadi panduan pandang,
Agar alam kita terjaga, lestari, tanpa gangguan.
Pandailah mengendalikan layang-layangmu,
Jaga alam dengan hati yang tulus,
Rangkailah hatimu jangan sampai halu,
Dengan nasihat ini, hati yang keras akan pupus.