Mohon tunggu...
Sutrisno Penadebu
Sutrisno Penadebu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pantun Layang-Layang Kemarau

11 September 2023   21:28 Diperbarui: 11 September 2023   22:22 1229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: sumbartime.com 500x262

Layang-Layang Kemarau
Oleh: Penadebu

Layang-layang angkasa biru,

Terbang tinggi mengangkasa,
Selalu banggalah menjadi guru,
Semua ilmunya pastilah berguna.

Cuaca panas, jangan gegabah terbang,
Layang-layangmu kering, api tak kenang,
Jika gajimu takcukup janganlah berdendang,
Lindungi diri, janganlah bernafsu hutang.

Kemarau adalah waktu keringnya tanah,
Simpan air dengan bijak, jangan sia-siakan,
Pak Guru adalah figur hingga berkalang tanah,
Tak fakir membagikan ilmu ke semua siswa-siswinya.

Musim kemarau, hewan haus mencari air,
Bantu mereka, tetapkan bak mandi di halaman,
Pantang salahgunakan ilmu hingga akhir,
Merindu rasa, hormat menjadi pedoman.

Hutan terbakar, makhluk menderita,
Layang-layangmu tak terbang riang,
Jangan gusar menjadi guru desa
Bertanggung jawablah, itu kuncinya.

Kemarau ujian bagi kehidupan,
Tetap sabar, waspada, jangan terlalu takut,
Cita-citamu menguasai segala karakternya,
Pantang menyerah, berjuang sampai lutut.

Matahari bersinar cerah di langit,
Layang-layangmu terbang anggun dan lincah,
Ingatlah, pemberi ilmu tidaklah sedikit,
Jangan biarkan mereka terebut berpecah belah

Kemarau berlalu, hujan pun datang,
Seperti layang-layang turun kembali ke tangan,
Semoga nasihat ini jadi panduan pandang,
Agar alam kita terjaga, lestari, tanpa gangguan.

Pandailah mengendalikan layang-layangmu,
Jaga alam dengan hati yang tulus,
Rangkailah hatimu jangan sampai halu,
Dengan nasihat ini, hati yang keras akan pupus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun