Mohon tunggu...
Sutrisno Penadebu
Sutrisno Penadebu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Narasumber

29 Agustus 2023   21:04 Diperbarui: 29 Agustus 2023   21:23 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi-Dokpri

Narasumber

Oleh: Penadebu 

Pernahkah Anda merasa ditodong untuk menjadi seorang narasumber? Kadang-kadang, dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin mendapati diri kita dalam situasi di mana orang lain ingin kita berbicara atau memberikan wawasan tentang topik tertentu. Namun, terkadang, meskipun kita memiliki pengetahuan yang cukup, kita mungkin ragu-ragu atau tidak yakin apakah kita bisa melakukannya dengan baik. Ini adalah pengalaman yang wajar, terutama jika kita bukanlah seorang motivator atau pembicara publik yang berpengalaman.

Anda mungkin adalah seorang penulis yang sangat terampil, dan tulisan-tulisan Anda telah diterbitkan di berbagai media massa. Namun, menjadi seorang narasumber dalam wawancara atau acara publik adalah tugas yang berbeda. Beberapa alasan mengapa Anda mungkin merasa enggan untuk menjadi nara sumber adalah:

1.Kurangnya Pengalaman Berbicara di Depan Umum: Sebagai penulis, Anda mungkin lebih terbiasa dengan proses menulis daripada berbicara di depan umum. Ini adalah keterampilan yang berbeda yang memerlukan latihan dan kepercayaan diri.

2.Rasa Tidak Percaya Diri: Merasa tidak percaya diri adalah hal yang umum ketika harus berbicara di depan umum. Anda mungkin khawatir tentang bagaimana penampilan Anda akan dinilai oleh orang lain.

3.Takut Salah atau Tidak Mewakili dengan Baik: Anda mungkin khawatir bahwa Anda tidak akan dapat mengungkapkan pemikiran Anda dengan baik atau khawatir bahwa Anda akan membuat kesalahan yang bisa merusak reputasi Anda.

4.Kesibukan Menulis: Terkadang, penulis memiliki jadwal yang sangat padat dengan proyek menulis mereka sendiri, sehingga sulit untuk menyisihkan waktu untuk menjadi nara sumber.

Meskipun Anda mungkin memiliki alasan-alasan ini untuk merasa tidak yakin sebagai seorang narasumber, penting untuk diingat bahwa kemampuan berbicara di depan umum adalah keterampilan yang dapat dipelajari dan ditingkatkan. Jika Anda merasa bahwa menjadi nara sumber adalah langkah yang sesuai dengan tujuan Anda atau penting untuk mengkomunikasikan pengetahuan Anda, Anda dapat mencari pelatihan atau kesempatan untuk berlatih berbicara di depan umum. Dengan waktu dan latihan, Anda mungkin akan merasa lebih percaya diri dan siap untuk mengambil peran sebagai narasumber jika diperlukan.

Selain itu, penting untuk diingat bahwa menjadi seorang narasumber bukan hanya untuk mereka yang berperan sebagai motivator atau pembicara profesional. Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan pandangan unik yang dapat berharga bagi audiens yang berbeda. Sebagai seorang penulis, Anda mungkin memiliki perspektif yang mendalam tentang topik tertentu, dan berbagi pengetahuan Anda dengan audiens yang lebih luas bisa menjadi pengalaman yang memuaskan dan bermanfaat.

Jika Anda merasa enggan menjadi narasumber karena Anda menganggap diri Anda sebagai seorang penulis, ingatlah bahwa keduanya tidak saling eksklusif. Banyak penulis terkenal juga menjadi pembicara publik yang sangat baik. Keterampilan yang Anda kembangkan sebagai penulis, seperti merumuskan pemikiran dengan jelas, merancang argumen yang kuat, dan berkomunikasi dengan efektif, dapat memberikan keunggulan saat berbicara di depan umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun