Mohon tunggu...
Sutrisno Penadebu
Sutrisno Penadebu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengalaman Menjelajah Dunia Keladi Gajah

22 Agustus 2023   20:08 Diperbarui: 22 Agustus 2023   20:16 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keladi gajah samping rumah-Dokpri

Pengalaman Menjelajah Dunia Keladi Gajah
Oleh: Penadebu

Keladi Gajah (Alocasia macrorrhiza) adalah tanaman yang memiliki sejarah panjang dalam kehidupan masyarakat di berbagai wilayah tropis, termasuk Papua. Kehadirannya seringkali menjadi bagian dari budaya dan kuliner setempat. Cerita saya tentang pengalaman mencari, memasak, dan mencicipi Keladi Gajah menggambarkan bagaimana tanaman ini memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari dan pengalaman kuliner di daerah tersebut.

Hasil yang sudah dikupas-Dokpri
Hasil yang sudah dikupas-Dokpri
Semuanya bermula saat saya menonton acara TV Jejak Petualang, di mana orang Papua mencari Keladi Gajah di hutan dan memasaknya. Acara ini memicu minat Saya untuk mencoba pengalaman yang sama. Keberuntungan pun berpihak pada Saya, karena ada beberapa pohon Keladi Gajah yang tumbuh di sebelah rumah Saya yang sudah mencapai tinggi.


Dengan semangat petualang, Saya memutuskan untuk mencoba mengambil Keladi Gajah seperti yang Saya saksikan dalam acara tersebut. Mungkin Saya juga mengikuti teknik pengupasan yang diperlihatkan dalam acara tersebut. Proses ini sendiri mungkin sudah menjadi pengalaman yang sangat berharga.

Setelah berhasil mengupas Keladi Gajah, Saya lanjutkan dengan mereduksi tanaman ini menjadi hidangan yang lezat. Mungkin Saya memutuskan untuk merebusnya, mengikuti metode yang diperlihatkan dalam acara Jejak Petualang. Meskipun proses ini tampak sederhana, nyatanya memasak Keladi Gajah memerlukan perhatian khusus untuk menghilangkan zat-zat yang dapat menyebabkan gatal di lidah.

Namun, ternyata setelah selesai dimasak dan Saya mencicipi hidangan Keladi Gajah ini, ada kesalahan yang terjadi. Rasanya yang gatal di lidah membuat pengalaman kuliner ini kurang menyenangkan. Saya dan teman-teman Saya akhirnya memutuskan untuk membuang hidangan tersebut.

Keladi gajah yang sudah diamsak-Dokpri
Keladi gajah yang sudah diamsak-Dokpri
Pengalaman ini menggambarkan bagaimana eksplorasi kuliner dan mencoba makanan lokal dapat membuka mata kita terhadap keanekaragaman budaya dan alam. Namun, juga penting untuk memahami persiapan dan memasak makanan yang tidak biasa agar bisa dinikmati dengan aman. Keladi Gajah, seperti banyak tanaman lainnya, harus dimasak dengan benar agar aman untuk dikonsumsi. Kesalahan dalam persiapan dapat menghasilkan rasa yang tidak enak atau bahkan berbahaya bagi kesehatan.

Pengalaman Saya dengan Keladi Gajah adalah pengingat bahwa makanan lokal memiliki nilai budaya dan sejarah yang mendalam, tetapi kita juga perlu memahami cara mempersiapkannya dengan benar agar dapat dinikmati dengan selamat.

Babulu, 22 Agustus 2023
#Penadebu_ Pengalaman Menjelajah Dunia Keladi Gajah

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun