Jika Aku diizinkan kembali
Oleh: Penadebu
Di hadapan mentari bersinar cemerlang,
Kini ku berdiri, hati tulus tak berbelok,
Menghirup embun pagi, merasakan semilir angin,
Aku diizinkan kembali, di tepi Mahakam dalam langkah yang pasti.
Lewati waktu yang berlalu, tiap detik bernilai,
Sekilas perjalanan, melintasi kerikil dan duri,
Namun kini ku hadir, kuat dan tak tergoyahkan,
Dengan tekad yang tulus, langkahku menapaki kembali.
Matahari terbenam, melukiskan kenangan lama,
Perjalanan yang dahulu tak selalu bercahaya,
Namun kini ku pahami, setiap cerita mengajarkan,
Aku diizinkan kembali, menggapai bahagia.
Kesalahan di masa lalu, ku jadikan bekal bijak,
Takkan terulang lagi, di setiap langkah yang berarti,
Dengan keyakinan kuat, ku ukir mimpi indah,
Aku diizinkan kembali, meraih yang aku cita.
Maafkan aku, dunia yang pernah ku tinggalkan,
Sesalku merangkai, di sepuluh jari tangan,
Namun harapan baru, kini bergema di hati,
Aku diizinkan kembali, tuk mewujudkan asa.
Terang bintang di langit, tanda perjalanan berlanjut,
Ku renungi, ku syukuri, akan setiap nikmat hidup,
Takkan ku sia-siakan, anugerah yang kumiliki,
Aku diizinkan kembali, merangkai cerita bahagia.
Dalam langkah baru, ku temukan makna sejati,
Arti hidup yang hakiki, takkan pernah pudar terhapus, Dengan segala cinta, ku hadir di dunia ini,
Aku diizinkan kembali, untuk menjadi diri.
Sambutlah aku, dunia yang penuh warna,
Kini aku hadir, dengan penuh harapan merona,
Aku diizinkan kembali, tuk berbagi kasih,
Dalam setiap nafas, menjadi lebih bermakna.
Samarinda, 23 Juli 2023
#Penadebu_Puisii Bebas_Jika Aku Diizinkan Kembali