Parenting Andragogi
Oleh: Penadebu
Parenting Andragogi adalah pendekatan dalam mendidik anak yang mengedepankan nilai-nilai kebijaksanaan, kedewasaan, dan sikap rendah hati. Dalam konteks ini, semakin tua, seseorang harus berusaha menjadi lebih bijak dan dewasa.Â
Hal ini berarti tidak merasa paling benar atau superior sendiri, serta tidak memandang diri sendiri sebagai yang paling hebat dan cerdas. Sikap seperti itu sebenarnya menunjukkan kebodohan yang terlihat jelas.
Penting bagi orang tua yang menerapkan pendekatan Andragogi untuk tidak memaksa orang lain untuk memberikan penilaian yang lebih tinggi tentang dirinya. Profesionalisme, kecerdasan, dan kehebatan adalah label yang diberikan oleh orang lain, bukan pernyataan yang dinyatakan sendiri.Â
Oleh karena itu, penting untuk tidak suka mencaci orang lain, bahkan tidak menganggap orang lain lebih bodoh daripada diri sendiri. Sebaliknya, dalam pendekatan ini, penting untuk menghindari kebiasaan mencaci dan mencari-cari kesalahan orang lain.
Dalam parenting Andragogi, peran orang tua adalah untuk menjadi panutan yang menunjukkan sikap rendah hati, empati, dan kesabaran. Orang tua harus mengajarkan kepada anak-anaknya untuk tidak memandang rendah orang lain dan menghargai keragaman pendapat serta pandangan hidup.Â
Mereka harus membantu anak-anak memahami bahwa kebijaksanaan dan kedewasaan sejati adalah tentang memiliki sikap terbuka, saling menghormati, dan selalu berusaha untuk belajar dan berkembang.
Dengan menerapkan parenting Andragogi, orang tua dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan anak dalam mengembangkan sikap yang bijaksana, dewasa, dan rendah hati.
Dalam lingkungan seperti ini, anak-anak akan belajar untuk memperlakukan orang lain dengan hormat dan menghindari sikap sombong serta merendahkan orang lain. Dengan demikian, mereka akan menjadi pribadi yang lebih baik dan mampu berkontribusi positif dalam hubungan dengan orang lain di masa depan.
Dalam melanjutkan penerapan parenting Andragogi, penting bagi orang tua untuk mengembangkan beberapa prinsip dan praktik yang dapat memperkuat nilai-nilai tersebut. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
Menjadi contoh teladan: Orang tua harus menjadi contoh yang baik bagi anak-anak dalam hal sikap dan perilaku.Â