Mohon tunggu...
Sutrisno Penadebu
Sutrisno Penadebu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menakar Keimanan Lewat Kurban Idul Adha: Menggapai Pahala Sebanyak-banyaknya

25 Juni 2023   05:26 Diperbarui: 29 Juni 2023   13:40 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi umat Islam melaksanakan shalat Idul Adha. (Foto: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Salah satu ibadah yang penuh makna dalam agama Islam adalah kurban Idul Adha. Ibadah ini dilakukan setiap tahun sebagai bentuk penghormatan dan peneladanan terhadap perbuatan Nabi Ibrahim AS yang siap mengorbankan putranya atas perintah Allah SWT. 

Kurban merupakan perbuatan yang dianjurkan dalam agama Islam bagi mereka yang mampu, dengan tujuan utama untuk meningkatkan keimanan dan meraih pahala sebanyak-banyaknya.

Berkurban dengan segala upaya adalah salah satu prinsip utama dalam pelaksanaan ibadah kurban. Mereka yang mampu secara materi diminta untuk berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menyembelih hewan kurban. 

Hal ini menunjukkan bahwa berkurban bukan semata-mata tentang kekayaan duniawi, tetapi lebih kepada semangat pengorbanan dan dedikasi yang tulus dalam beribadah. Dengan berusaha keras untuk berkurban, seseorang menunjukkan keikhlasan, ketulusan, dan kecintaan kepada Allah SWT.

Dalam pelaksanaan kurban, pahala merupakan salah satu hal yang menjadi harapan bagi setiap Muslim yang berkurban. Pahala berkurban sangatlah besar, sebab ibadah ini mencerminkan ketundukan dan kepatuhan terhadap perintah Allah. 

Al-Qur'an menyebutkan bahwa tidaklah daging dan darah hewan kurban yang dihadiahkan kepada Allah, melainkan kesalehan dan ketakwaan hati yang datang darinya. 

Oleh karena itu, keimanan seseorang dapat ditingkatkan dengan mengorbankan harta yang dihargai sebagai bentuk ketaatan kepada-Nya.

Penting untuk memahami bahwa kurban bukanlah semata-mata tentang kekayaan materi. Tidak semua orang mampu berkurban dalam skala yang sama. 

Bagi mereka yang memiliki keterbatasan finansial, berbuat baik dengan memberikan sedekah atau melakukan perbuatan lain yang bermanfaat bagi sesama juga merupakan bentuk ibadah yang dihargai oleh Allah SWT. Yang terpenting adalah niat dan keikhlasan dalam melaksanakan ibadah, bukan seberapa besar jumlah harta yang dikurbankan.

Kurban bukan hanya berarti mengorbankan hewan semata, tetapi lebih kepada mengorbankan nafsu dan keinginan duniawi untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

Dalam melaksanakan kurban, seorang Muslim dituntut untuk mengontrol hawa nafsunya, menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pengorbanan, dan meningkatkan ikatan spiritual dengan Sang Pencipta. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun